- VIVAnews/Erik Hamzah
VIVAnews - Kuasa Hukum Rahmat Sulistyo alias Fransiska Anastasya Octaviany alias Icha menuding terjadinya pernikahan Icha dan Umar karena kelalaian penghulu dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Jatiasih, Bekasi. Untuk itu, Naupal meminta jaksa penuntut umum (JPU) memproses dugaan pelanggaran pidana yang dilakukan.
"Pada saat mengurus pernikahan, Icha tidak mempunyai formulir N2 sebagai bukti numpang nikah karena dia terdaftar sebagai warga Cibubur, Jakarta Timur," ungkap Naupal.
Selain formulir N2, lanjut Naupal, Icha yang usianya masih di bawah 21 tahun juga tidak memiliki formulir N5 sebagai bukti ada izin nikah dari orang tua. "Tidak terpenuhinya syarat-syarat itu, pernikahan seharusnya batal dan tidak pernah terjadi," kata Naupal yang ditemui sebelum sidang Icha di Pengadilan Negeri Bekasi, Kamis 16 Juni 2011.
Menurut Naupal, tidak dilengkapinya syarat sampai pernikahan itu terjadi membuktikan adanya kelalaian penghulu Abdul Ghofur dan Kepala Kantor KUA Jatiasih Ahmad Zarkasih yang memberikan tanda tangan di surat nikah.
"Penghulu harus bisa tanggung jawab dinikahkannya orang yang tidak memenuhi syarat," ujarnya.
Naupal berharap jaksa penuntut umum dapat segera memproses pembatalan nikah. "Seharusnya pembatalan yang tercantum dalam buku nikah didahulukan. Karena bukti formil Umar-Icha pasangan suami istri masih berlaku," ujarnya.
Naupal menambahkan, alasan pembatalan nikah juga sudah cukup kuat. Selain melanggar Undang-Undang pernikahan, juga tidak sah menurut Hukum Islam. "Sesuai Undang-Undang pernikahan Nomor 1 Tahun 1974, pernikahan itu tidak seharusnya terjadi," tambahnya.
Setelah pembatalan pernikahan di Pengadilan Agama, jelas dia, barulah sidang pidana pemalsuan identitas bisa dilanjutkan. "Alangkah baiknya pernikahan dibatalkan dahulu, sebab sekarang mereka masih terdaftar sebagai suami istri," kata Naupal lagi. (eh)
Laporan: Erik Hamzah | Bekasi.
Mengenal Penyakit Radang Usus, Bisa Sebabkan Kanker Usus Besar Jika Dibiarkan
Penyakit radang usus adalah istilah yang mengacu pada penyakit Crohn dan kolitis ulserativa, dua kondisi peradangan yang menyerang 1,6 juta orang Amerika.
