DKI Kewalahan Halau Pedagang di Trotoar

VIVAnews – Area pejalan kaki (pedestrian) semakin sempit. Area itu tergusur para pedagang kaki lima yang kian marak.

Kepala Suku Dinas Ketentraman Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat Jakarta Selatan, Jurnalis, mengaku kewalahan menghalau pedagang di trotoar.

“Pedagangnya tiap hari malah bertambah, sedangkan personel kita tidak, Ya sulit juga bagi kita untuk melakukan pengawasan dan penertiban,” ujarnya.

Personel yang ada saat ini, kata Jurnalis, ada sekitar 1.300. Minimnya personel yang harus berpatroli di seluruh titik di Jakarta Selatan, membuatnya tidak dapat berbuat banyak. Meski demikian, patroli dan pengawasan tetap dilakukan walau tidak 24 jam.

Pedagang yang terjaring aparat trantib biasanya seharusnya sanksi sesuai Peraturan Daerah No 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum. Selanjutnya, kata Jurnalis, para pedagang akan dialokasikan ke UKM.

Sesuai Surat Keputusan Gubernur, ada beberapa trotoar yang dapat digunakan sebagai area berdagang. Salah satunya trotoar di Jalan Surabaya, Jakarta Selatan. Perlakuan khusus ini biasanya ditandai dengan plang JS di ujung jalan. Jika trotoarnya ada di Jakarta Pusat menggunakan plang JP. “Tergantung wilayahnya,” ujarnya.

Pantauan VIVAnews di Jakarta Selatan, Senin 13 Oktober 2008, trotoar yang banyak digunakan jualan antara lain Jalan Dharmawangsa, Panglima Polim, Mayestik, Kebayoran Lama, dan Blok M.

Target Nilai Proyek Dinaikkan 2024, Mitrarumah Perkuat Pemasaran Produk di Jabodetabek
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati

Sri Mulyani: Ekonomi Global Diperkirakan Stagnan

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan hasil analisis terkat kondisi pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan stagnan pada tahun ini.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024