- AP Photo/Tundra Laksamana
VIVAnews - Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, di samping menjamin keamanan dan ketertiban berlalu lintas selama mudik lebaran, pihaknya juga mewaspadai gangguan kriminalitas yang lain.
"Untuk yang paling tinggi ialah sabotase dan teror. Perjalanan kereta api semua dikawal dengan ketat oleh TNI bersama Polri," kata Timur usai memimpin apel Operasi Ketupat Jaya 2011 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Senin 22 Agustus 2011.
Dia menjelaskan, Polri bersama TNI melakukan langkah-langkah pencegahan berkaitan dengan penanganan gangguan Kamtibmas dengan melakukan penyidikan. "Namun kemungkinan-kemungkinan tetap kami waspadai," tambahnya.
Sementara untuk keamanan jalur udara, Polri berkoordinasi dengan Kementrian Perhubungan. "Tentunya pesawat memiliki SOP yang khusus," terang Timur.
Timur mengungkapkan, guna menekan angka kecelakaan kendaraan bermotor yang selalu meningkat setiap tahunnya, dia mengimbau para pemudik yang menggunakan motor agar memanfaatkan mudik gratis menggunakan sebuah kapal laut yang disediakan oleh Angkatan laut.
Mudik gratis yang diadakan oleh Kementrian Perhubungan itu akan diberangkatkan dari pelabuhan Tanjung Priok ke arah Semarang, Jawa Tengah. "Saya minta kepada seluruh masyarakat yang menggunakan motor untuk memanfaatkan mudik gratis ini. Semuanya sudah dipersiapkan mulai dari sarana dan fasilitasnya sehingga diharapkan lebih nyaman daripada menggunakan jalan darat," tuturnya.
Dalam Operasi Ketupat kali ini Polri mengerahkan sebanyak 96.393 personel terdiri atas Mabes Polri 769 personel yang berasal dari Ditpolair Polri, Ditsatwa Polri, Bareskrim Polri, Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes ) Polri dan Divhumas Polri.
Sedangkan polda- polda mengerahkan 95.624 personel dengan pembagian polda prioritas I sebanyak 65.893 personel dan polda prioritas II sebanyak 29.731 personel.