VIVAnews - Suasana duka masih menyelimuti rumah duka Jabar Agung, Jelambar, Jakarta Barat, tempat jenazah Livia Pavita Sulistio, yang ditemukan dalam kondisi membusuk di selokan di Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu kemarin.
Tampak ibu korban, Yusni Chandra, terus menangis di atas peti jenazah putri kesayangannya itu. Sejumlah kerabat dan rekan korban juga masih terus berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir di lantai dasar ruang 18 rumah duka Jabar Agung.
Sementara ayah Livia, Hermanto, meminta kepada polisi untuk segera mengungkap kasus pembunuhan yang menimpa anaknya. Rencananya, jenazah Livia akan dikremasi Rabu besok di kawasan Dadap, Tangerang, Banten.
"Saya berharap polisi segera mengusut sampai tuntas dan menangkap pelaku," kata Hermanto, Selasa, 23 Agustus 2011.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar, menjelaskan hasil visum yang memastikan bahwa mayat tersebut adalah Livia sudah keluar. Dari situ diketahui hanya ada luka cekik pada bagian leher dan tidak ditemukan tanda kekerasan lain di tubuh korban.
"Hasil visum sudah keluar tapi mengenai detailnya Polres Jakarta Barat yang akan menjelaskan," ujar Baharuddin.
Setelah lama tidak diketahui identitasnya, dini hari kemarin orangtua Livia memastikan jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang itu memang anak mereka. Keluarga mengenali jenazah Livia dari kalung berliontin Dewi Kwan Im yang dikenakannya.
Ibunda Livia yakin anaknya itu mengenakan kalung yang sama saat hilang. Selain kalung, ciri lain yang mereka kenali adalah kemeja berwarna putih dan rok hitam yang dikenakan Livia.
Sebelumnya, Livia dilaporkan hilang sejak 16 Agustus 2011 ke Kepolisian Sektor Kebon Jeruk, Jakarta Barat, oleh kedua orangtuanya. Livia adalah mahasiswi Universitas Bina Nusantara Jurusan Sastra Mandarin angkatan 2007. Terakhir kali ia berangkat ke kampusnya di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, untuk mengikuti ujian skripsi. (eh)
Cara Taspen Perkuat Srikandi Jadi Penggerak Finansial
PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) menegaskan komitemnnya terus mengoptimalkan peran Srikandi jadi penggerak finansial.
