Polisi Cokok Sindikat Pembius di Bandara

ilustrasi kriminal
Sumber :

VIVAnews - Polisi menangkap sindikat pelaku pencurian bermodus pembiusan disertai pembunuhan. Seorang pelaku tewas ditembak saat berusaha melarikan diri.

Meningkatkan Literasi Digital di Wilayah Timur, Langkah Menuju Pendidikan Merata

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Gatot Edy Pramono, mengatakan pelaku sudah beraksi sejak tahun 2001.

"Kami sudah tangkap pelakunya, yang mati Riyanto alias Endung. pelaku dikenakan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan," kata Gatot dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Minggu, 16 Oktober 2011.

Gatot menjelaskan, dalam melancarkan aksinya komplotan itu mencari korban di terminal, strasiun kereta api, dan bandara. Mereka mengajak ngobrol calon korban, dibuat seolah-olah seperti sudah kenal dan akrab.

OIKN Fasilitasi Ritual Adat Dayak dan Paser, Minta Restu Pembangunan IKN

Lalu pelaku mengajak pulang bersama dan meminta tolong kepada korban untuk melihat barang yang akan dibeli oleh para tersangka. Sehingga akhirnya korban mau ikut untuk pulang bersama menggunakan taksi atau mobil pribadi.

Namun, di dalam perjalanan, salah satu pelaku berpura-pura sakit kepala dan taksi disuruh berhenti. Saat itulah pelaku lainnya turun untuk membuat campuran obat sanak (obat tidur), tetapi oleh pelaku dibuat dua macam campuran yaitu yang memabukkan dan yang tidak.

Korban kemudian diberi minuman yang dapat membuat tidak sadarkan diri, lalu barang milik korban diambil.

Salah satu kejadian terjadi pada Kamis, 13 Oktober lalu sekitar pukul 15.30 di belakang Blongsong Regent di depan Gandhi School, Kemayoran, Jakarta Pusat. Korban bernama Aslan Rifai. Pelaku berhasil mengambil satu unti laptop, satu buah handphone, uang Rp150 ribu dan satu tas ransel.

Polisi menangkap Riyanto, 41, berdasarkan adanya informasi dari warga. Dia ditangkap di rumah kontrakannya di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat.

Dari pengembangan pemeriksaan Riyanto, petugas kemudian menangkap pelaku lainnya yaitu Ronny,45, Hari Saputra, 48, Alex Zaenal, Bagong, Iwan. Satu pelaku, Jono, hingga kini masih buron.

Namun ketika sedang dilakukan olah tempat kejadian perkara, lanjut Gatot, Riyanto berusaha kabur sehingga polisi terpaksa melepaskan tembakan, dan membuat Riyanto tewas.

"Tidak menutup kemungkinan masih ada korban-korban lain yang belum terungkap, dan karena ada pelaku yang masih belum tertangkap," terang Gatot.

Korban-korban kompolotan itu diketahui Asnani Rifai, 37, warga Skupang Batam, lalu Sugiyanto, 49, warga Banjar Negara Jawa Tengah, Lingga Maulana Romadhan, 22 warga Banyumas Jawa Tengah, dan korban Sie Kok An yang ditemukan meninggal di daerah tol Sadang, Purwakarta.

"Dua korban meninggal dunia, yaitu S dan L di Purwakarta dan Karawang," ungkapnya.

Waspada di bandara

Polisi mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan waspada di bandara, stasiun dan terminal jika ada yang berpura-pura kenal serta ditawari tumpangan kendaraan maupun makanan.

"Apabila masyarakat turun dari pesawat, bus, kereta, lalu ada yang mengaku sebagai saudara atau kerabat yang tidak di kenal, jangan mau. Lebih baik pulang menumpang taksi resmi," kata dia.

Kronologi Bus Rombongan SMK Terguling di Ciater Subang

Korban juga diminta lapor ke polisi setempat dan dirjen umum. (ren)

Suasana keberangkatan jamaah haji kota tangerang menuju embarkasi Pondok Gede

Pj Walkot Tangerang Wanti-wanti Jemaah Haji Tak Bawa Alat Masak ke Tanah Suci

Pj Wali Kota Tangerang, Nurdin melepas ratusan jemaah haji yang masuk dalam kloter pertama untuk diberangkatkan ke Tanah Suci

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024