- Antara/ Fanny Octavianus
VIVAnews - Sebanyak 54 persen publik Jakarta ingin kehadiran kandidat independen pada pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) DKI Jakarta 2012 nanti. Calon independen dianggap akan berpengaruh positif terhadap kualitas persaingan dalam Pemilukada.
Seperti disampaikan Ketua Media Survei Nasional Rico Marbun. Berdasarkan jajak pendapat mengenai ketertarikan terhadap kandidat gubernur Jakarta dari jalur independen.
Survei ini dilakukan pada 25 Oktober sampai 4 November 2011, dengan jumlah sampel sebanyak 850 orang. Dipilih secara acak dengan margin of error 3,5 persen. Sebanyak 54,4 persen menganggap kehadiran kandidat independen masih sangat diperlukan.
Ada dua alasan mengapa publik menginginkan kemunculan calon independen. Sebanyak 39,8 persen berharap dengan kehadiran calon inependen dapat mengurangi dominasi partai politik.
"Sebanyak 20,6 persen berpendapat akan ada peluang bagi kandidat yang tidak kuat secara finansial untuk bersaing," ujar Rico kepada VIVAnews.com.
Tingginya keinginan publik agar Pemilukada DKI diramaikan calon independen bisa diartikan kalau masyarakat Jakarta saat ini mulai apatis terhadap partai politik.
"Masyarakat mulai kehilangan kepercayaan pada partai politik, publik banyak melihat perilaku elit partai yang justru tidak memberikan teladan," ujar Rico.
Karena itu menurut Rico, pada Pemilukada 2012 nanti, peluang calon independen di Jakarta masih cukup besar.
"Publik DKI Jakarta sangat ramah dan welcome terhadap calon independen, tinggal bagaimana institusi yang terkait merespons keinginan publik itu," ujarnya lagi.
Hambatan terhadap kemunculan calon independen disebabkan karena masalah regulasi dan belum adanya kepercayaan diri dari kandidat yang maju pada jalur ini.
"Beberapa wilayah, calon independen dipersulit dengan regulasi yang dibuat KPUD. Seperti format pengumpulan tanda tangan tangan yang terlalu rumit aturannya. Padahal mereka punya potensi untuk maju," katanya. (adi)