Sinyal Cessna PT Nusa Flying Tak Teregistrasi

Cessna 172
Sumber :
  • logrobotics.com

VIVAnews - Pesawat Cessna C 172 milik PT Nusa Flying International School yang dinyatakan hilang sejak Rabu 16 November 2011 belum ditemukan. Tim Search and Rescue (SAR) tak bisa menangkap sinyal ILT (semacam sinyal dari peralatan darurat) dari pesawat itu.

"Sinyalnya tidak teregistrasi di Basarnas," kata Humas Basarnas, Gagah Prakoso saat berbincang dengan VIVAnews.com, Jumat 18 November 2011.

Menurut Gagah, kemungkinan pesawat Cessna milik Nusa Flying itu masih menggunakan tipe lama. Dalam standar internasional, sinyal ILT menggunakan frekuensi 406 MH. "Mungkin pesawat ini masih menggunakan tipe lama, yaitu tipe 121.5 MH sedangkan sekarang kita menggunakan 406 MH. Sehingga alat kita tidak bisa mengetahui keberadaannya," ujar Gagah.

Saat ini, kata dia, pesawat-pesawat telah menggunakan alat yang memiliki frekuensi 406 MH. Sehingga keberadaan pesawat dengan cepat bisa terdeteksi. "Kalau menggunakan yang 406, sesaat setelah kecelakaan pasti terdeteksi koordinatnya, lengkap dengan data-data pesawatnya," katanya.

Gagah mengatakan, setelah terjadi kecelakaan alat ILT pesawat akan memancarkan sinyal selama 48 jam ke satelit dan segera diketahui koordinatnya. "Namun untuk pesawat ini alat kita tidak bisa mendeteksinya, karena ILT-nya masih menggunakan tipe yang lama," kata dia.

Masalah ini membuat Basarnas bekerja ekstra keras mencari pesawat Cessna yang hilang tersebut. Pencarian, kata Gagah, dilakukan secara visual dengan pantauan melalui udara. "Kita seperti orang buta yang meraba-raba. Tidak bisa ditemukan dengan cepat," ujar dia.

Hari ini, tambah dia, pencarian kembali dilakukan dengan mengerahkan empat pesawat. Pencarian akan dilakukan di kawasan pegunungan yang kemarin tidak terlihat dengan jelas karena tertutup kabut. "Kita akan sisir di sekitar pegunungan yang kemarin tertutup kabut, seperti di Tampo Mas dan Burangrang. Kalau di lautan, kemarin sudah dilakukan tapi tidak ketemu," katanya.

Pesawat ini hilang kontak sejak pukul 08.19 WIB, setelah terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 07.40 WIB, Rabu 17 November 2011. Pesawat ini berawak tiga orang. Mereka adalah instruktur pilot, Partogi Sianipar (25) serta dua siswa, yaitu M. Fikriansyah (19) dan Agung Febrian (30). Diduga, pesawat Cessna 172 hilang kontak ketika melintas antara tiga daerah, yakni Subang, Indramayu, dan Sumedang. (eh)

Akhir Kasus Viral Perpanjangan STNK Mobil Pikap Rp 5 Juta karena Pelat Nomor Cantik
Ilustrasi oknum polisi.

Terpopuler: Oknum Polisi Aniaya Siswa, Mahasiswa Demo Rektor hingga Suami Mutilasi Istri

Berita tentang penganiayaan dua pria terhadap seorang kakek hingga tewas juga menjadi berita yang banyak menarik perhatian pembaca VIVA.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024