Pasien Negatif Flu Burung Akhirnya Meninggal

Pemusnahan Wabah Flu Burung
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - ASR, bocah lima tahun suspect flu burung yang telah diyatakan negatif, akhirnya meninggal.

Bocah perempuan itu menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Persahabatan pada 16 Januari 2012.

ASR merupakan adik dari PDY, 23, warga Jalan Baru Ancol Selatan RT 10/6 No 30 Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang tewas akibat terjangkit virus flu burung.

Gerindra Buka Peluang Usung Bobby Nasution Maju Pilgub Sumut

ASR dirawat di ICU khusus flu burung RS Persahabatan Jakarta Timur sejak 7 Januari 2012 lalu. ASR mengalami gejala demam, batuk dan pilek.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementrian Kesehatan Murti Utami, mengatakan ASR meninggal karena kondisinya semakin menurun. "Akhirnya pasien meninggal pada 16 Januari 2012 sekitar pukul 02.00 WIB," ujar Murti, Jumat 20 Januari 2012

Ia mengatakan, pada 13 Januari 2012, ASR sempat mengalami sesak nafas, dan dilakukan tindakan medis sesuai prosedur. "Pada saat itu dilakukan pemeriksaan polymirasea chain reaction (PCR). Ternyata pasien dinyatakan positif terinfeksi virus H5N1," ujarnya.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama, menambahkan ASR memang sebelumnya telah dinyatakan negatif menderita flu burung.

"Berdasarkan tiga kali uji laboratorium, ia dinyatakan negatif flu burung. Kemudian ia kta keluarkan dari ruang isolasi karena keadaan bagus," ujar Tjandra kepada VIVAnews.com.

Namun setelah beberapa hari, kondisinya justru makin menurun. "Kondisinya kemudian memburuk dan dan kembali dimasukkan ke dalam ruang ICU, setelah itu nyawa tidak tertolong," ucapnya.

Direktur RSUP Persahabatan Priyanti, mengungkapkan berdasarkan hasil pemeriksaan awalnya memang negatif. "Anak ini hanya panas saja, kondisinya memang agak aneh," ujar Priyanti.

Menurutnya, pihak rumah sakit telah berusaha semaksimal mungkin, namun nyawanya tetap tidak tertolong. "Kami sudah berikan pelayanan sesuai dengan prosedur penderita flu burung. Kami pasang alat ventilator, namun nyawanya tetap tak tertolong," katanya.

Menurut data Dinas Kesehatan DKI, selama 2009, dari 10 pasien suspect flu burung, 8 pasien meninggal dunia (84 persen). Pada 2010 jumlahnya menurut dia drop menjadi 3 pasien, namun ketiganya meninggal dunia (100 persen). Kemudian pada 2011 dari tiga pasien, dua orang meninggal. (eh)

Bey Machmudin Kukuhkan BP4 Jabar: Kesejahteraan Masyarakat Datang dari Kontribusi Keluarga Harmonis
Proses Evakuasi Kecelakaan Bus Siswa SMK di Subang

Kecelakaan Maut Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Nasib Sopir Bus Bisa jadi Tersangka

Kecelakaan maut bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana, Depok itu mengakibatkan 11 orang meninggal dunia. Tragedi terjadi di Ciater, Subang, Jabar.

img_title
VIVA.co.id
12 Mei 2024