- VIVAnews/Erik Hamzah
VIVAnews - Video yang merekam aksi kekerasan di Kampung Rawabambu Kelurahan Kalibaru Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, beberapa hari lalu, beredar di internet. Video yang sempat diunggah di situs jejaring YouTube ini cukup meresahkan sejumlah warga setempat.
“Saya minta agar video yang ada di youtube itu segera dihapus, karena membuat situasi Kota Bekasi yang sudah damai terkesan masih mencekam," kata salah satu tokoh masyarakat, saat tatap muka dengan unsur Muspida Kota Bekasi, di Balai Patriot Bekasi, Sabtu, 24 Maret 2012.
Sejumlah tokoh yang hadir di acara tersebut meminta Kementrian Komunikasi dan Informasi segera menghapus video tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Bekasi Rahmat Effendi, pun memerintahkan bagian Humas Setda Kota Bekasi, untuk membuat surat yang ditujukan ke kementrian yang dipimpin Tiffatul Sembiring tersebut.
Kapolresta Bekasi Kota, Komisaris Besar Priyo Widhianto mengingatkan bahwa pelaku penyebar video kekerasan itu bisa dikenakan tindak pidana. “Kami akan cari siapa yang menyebar itu,” katanya.
Sejauh ini, kepolisian telah mengamankan satu warga, yang diduga kuat terlibat dalam pengeroyokan yang menyebabkan satu orang tewas.
“Sementara orang yang menganiaya korban salah sasaran lainnya sudah diketahui identitasnya. Tinggal dilakukan penangkapan, kan ada bukti melalui rekaman video,” kata Priyo, sembari menambahkan satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. (eh)
Suara Nasdem Naik Ilegal di Dapil IX Jawa Barat, Gerindra Minta Pemilu Ulang di 53 Kecamatan
Partai Gerindra meminta kepada Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memerintahkan KPU RI melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 53 Kecamatan pada Kabupaten Majalengka dan K
