Penurunan Tarif Taksi

Tunggu Saran Dewan Transportasi Kota Jakarta

VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, belum berencana menurunkan tarif taksi. Ia masih menunggu saran dari Dewan Transportasi Kota Jakarta.

"Saya minta saran DTKJ, tapi sampai sekarang belum ada," kata dia kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Jumat 20 Februari 2009.

Sesuai tata tertib, usulan penurunan dan kenaikan tarif angkutan umum harus diajukan oleh Organisasi Angkutan Darat. Usulan itu kemudian dibahas untuk mendapat persetujuan gubernur tanpa melalui anggota dewan.

Wacana penurunan tarif taksi menyeruak selepas pemerintah menurunkan harga premium untuk ketiga kalinya menjadi dari Rp 5.000 menjadi Rp 4.500 per liter. Sedangkan solar dari Rp 4.800 menjadi Rp 4.500 per liter. Tarif baru itu berlaku sejak 15 Januari 2009.

Dengan demikian, harga premium kembali pulih seperti sebelum kenaikan harga BBM pada Mei 2008. Saat itu tarif taksi Rp 4.000 untuk batas bawah buka pintu, dan Rp 5.000 untuk batas atas buka pintu. Sedangkan saat ini, dengan harga premium sama, tarif batas bawah buka pintu Rp 5.000, dan batas atas buka pintu Rp 6.000.

Sejumlah operator taksi menyatakan keberatan jika tarif taksi harus turun. Mereka berdalih tarif taksi tak hanya dipengaruhi unsur bahan bakar minyak. Meski harga premium turun, sejumlah harga komponen lain seperti suku cadang tetap tinggi.

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Caleg PDIP Ikut Sidang di MK via Daring
Booth Astra Otoparts di IMOS 2022

Sejarah Astra Otoparts, Penyedia Komponen Otomotif yang Lagi Naik Daun

Astra Otoparts sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri komponen otomotif di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024