- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Penyanyi dangdut Rhoma Irama mengaku siap memenuhi undangan Panwaslu DKI Jakarta terkait temuan kampanye berbau SARA di Masjid Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat.
"Sebagai warga negara yang baik siap saja," kata sekretaris pribadi Rhoma Irama, Lutfi Zubaid," kepada VIVAnews, Kamis 2 Agustus 2012. Namun dia mempertanyakan bagian mana dari ceramah pada 29 Juli 2012 itu yang dikatakan menyindir pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta..
Menurutnya apa yang disampikan oleh raja dangdut itu tidak termasuk unsur SARA. Sebab, hal itu disampaikan dalam wadah Islam, dan hanya kepada umat Islam. "Kecuali dia bicara di hadapan umat Nasrani," ucapnya.
Sekretaris Jenderal Forum Silaturahmi Takmir Masjid dan Musala Indonesia (Fahmi Tamami) itu mengatakan, pada saat itu Rhoma hanya menyampaikan pesan sesuai yang ada di Al Quran supaya memilih pemimpin yang seiman. "Al Quran adalah petunjuk dan pegangan umat Islam," katanya.
Dalam kesempatan itu, Rhoma tidak bermaksud menghasut. Juga tidak melakukan kampanye untuk pemenangan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. "Dia tidak menyampaikan program apapun," ujarnya.
Panwaslu berencana mengundang Rhoma Irama untuk mengklarifikasi ceramah yang diduga berbau SARA, Jumat, 3 Agustus 2012, di kantor Panwaslu. (umi)