- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan hari ini mengumpulkan guru dari SMAN 6 dan SMAN 70 terkait tewasnya Alawi Yusianto Putra, siswa kelas SMA 6 yang ditusuk saat bentrokan yang terjadi kemarin siang. Selain Alawi, dua rekannya, yakni Dimas dan Faruq mengalami luka-luka. Siswa SMA 6 membantah bahwa kejadian kemarin itu adalah tawuran sebagaimana ditulis sejumlah media. ()
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat, mengatakan bahwa pemanggilan guru dari kedua sekolah yang lokasinya berdekatan itu untuk meredam permusuhan.
Kapolres sudah menerjunkan anggotanya untuk berjaga di sekitar lokasi maupun di lingkungan sekolah. "Kami akan pertemukan antara dua belah pihak guna melakukan kordinasi," ujar Wahyu, Selasa 25 September 2012. Supaya tidak terjadi aksi susulan.
Sejauh ini penyidik sudah memeriksa empat orang saksi, yaitu dua siswa yang salah satunya menjadi korban, dan dua guru dari SMA 6. "Karena yang menjadi korban itu dari pihak SMA 6, maka kami periksa terlebih dahulu. Nanti dari SMA 70 untuk pendalaman mengenai peristiwa dan pelaku," katanya.
Polres Majalengka Berhasil Tangkap Pengedar Sabu di Tol Cipali
Petugas Satuan Narkoba Polres Majalengka Berhasil Menggagalkan Peredaran Sabu di Tol Cipali.
