VIVAnews – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Wiyogo Atmodarminto, tutup usia di Rumah Sakit MMC, Jakarta, Jumat malam 19 Oktober 2012.
Kepergian Wiyogo yang mendadak di usia 85 tahun menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Selama ini Wiyogo tak pernah menunjukkan tanda-tanda sakit. Apalagi Wiyogo juga rajin berolahraga. Kesehatan purnawirawan TNI itu terbilang prima.
Menantu pertama Wiyogo, Sumantri Slamet, menceritakan Jumat sore kemarin sekitar pukul 18.30 WIB seusai salat magrib, Wiyogo terlihat bermandikan keringat. Tak lama kemudian, Wiyogo tak sadarkan diri. “Kami buru-buru bawa ke Rumah Sakit MMC. Di dalam mobil pun tidak sadar-sadar lagi,” ujarnya.
Sesampai di RS MMC, almarhum langsung mendapat segala macam pertolongan. “Dikasih alat kejut jantung, pernafasan. Tapi sepertinya terlambat. Lalu dinyatakan meninggal dunia pukul 20.20 WIB,” ucap Sumantri.
Pejuang
Sumantri mengisahkan, Wiyogo yang pernah bergabung dalam Tentara Nasional Indonesia merupakan salah satu pejuang kemerdekaan yang tangguh. “Bapak sudah berjuang dari tahun 1945,” kata Sumantri di rumah duka, Jalan Banyumas 11 A, Menteng, Jakarta Pusat.
Letjen TNI (Purn) Wiyogo Atmodarminto yang lahir di Yogyakarta, 22 November 1922, pernah menjabat Panglima Kowilhan II (1981-1983) dan Panglima Kostrad (19 Januari 1978-1 Maret 1980). Dia juga merupakan salah satu pelaku sejarah pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1966 di Yogyakarta.
Wiyogo pernah menjadi Duta Besar RI untuk Jepang. Almarhum juga menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 1987-1992. Kedisiplinan, dedikasi, dan kerja kerasnya sewaktu bertugas di militer itulah yang ia terapkan saat memimpin Jakarta.
Wiyogo yang akrab disapa Bang Wi ini rutin berkunjung ke berbagai tempat di Jakart semasa memimpin DKI. Dia dikenal sebagai pemimpin yang terbuka dan disiplin. Di awal kepemimpinannya, dia menerapkan konsep BMW – Bersih, Manusiawi, berWibawa – di Jakarta.
Wiyogo meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Bambang Atmanto, anak bungsu Bang Wi, menyatakan almarhum ayahnya semasa hidup terkenal sebagai orang yang normatif namun mengikuti perkembangan jaman. Bang WI juga selalu melihat perubahan dalam hasil setiap pilkada.
Bambang mengenang, sewaktu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Wiyogo yakin bisa berbuat lebih baik untuk Jakarta. Almarhum juga selalu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk selalu saling menghormati orang lain, terutama kepada yang lebih tua.
Sumber :
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Ada dua anggota Polri aktif dalam skuad Timnas Indonesia U-23 yang saat ini melaju hingga semifinal Piala Asia U-23.
Ada momen unik saat Ustaz Abdul Somad alia UAS menggelar ceramah dan tabligh akbar di Pulau Gili Trawangan, Lombok Utara, Minggu malam, 28 April 2024.
Asik Pesta Miras dan Ganja, 5 Oknum Mahasiswa di Papua Diciduk Polisi
Rocky Gerung Minta Anies Jangan Nyagub Lagi: Itu Lebih Bermutu, Ngerti Etika Politik
Politik
29 Apr 2024
Dear Anies Baswedan, Rocky Gerung kasih saran sebagai sahabat agar sebaiknya jangan maju lagi jadi Cagub 2024. Anies diminta jangan cari panggung lama.
Berdasarkan penelusuran melalui laman samsat, Mobil mewah Harvey moeis yang kembali disita Kejaksaan Agung, diketahui dalam keadaan menunggak pajak.
Selengkapnya
Partner
Paint with Love Episode 11 : Fitnah yang Keji
Olret
6 menit lalu
Saya tidak berpikir apa pun akan menjadikan serangan fisik Pookyy sebagai momen terburuk dalam serial ini. Namun, Paint with Love telah mengalahkan dirinya sendiri dengan
Korban yang dilaporkan tenggelam di Muara Kuala Raja Bireuen ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Senin 29 April 2024 oleh tim SAR gabungan yang melanjutkan opera
Saya tidak menyukai Nueng atau Tharn, bahkan sebelum kejadian Pookyy. Nueng terlalu brengsek, dan ketidaksukaanku terhadapnya berpindah ke minat cintanya.
Sebelum menangkap para terduga pelaku, pihaknya lebih dulu memeriksa 21 orang saksi. Pemeriksaan itu berlangsung secara maraton semenjak kasus ditangani satuannya.
Selengkapnya
Isu Terkini