Rekreasi

Tiga Jam untuk Masuk Monumen Nasional

VIVAnews – Pengunjung menyerbu tempat rekreasi sejarah, Monumen Nasional, Senin 9 Maret 2008. Sampai pukul 13.00 ratusan warga masih mengantre di depan kantor penjualan tiket. Butuh waktu tiga jam untuk dapat membeli tiket.

Optimalkan Klinik Ekspor Bea Cukai, Perusahaan Pupuk Ini Lepas Ekspor Perdana ke Timor Leste

Saking banyaknya warga yang mengantre, petugas sampai harus memberi saran kepada mereka agar mengurungkan niat masuk ke Monas dan datang kembali di lain waktu.

“Kalau tidak punya waktu longgar lebih baik tidak usah beli dulu. Karena kalau antre sekarang (13.00) dapatnya mungkin jam 15.00 nanti,” kata petugas melalui alat pengeras suara.

Menkes Bantah Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Begini Penjelasannya

Peringatan itu tidak banyak pengaruhnya. Buktinya mereka tetap bertahan di lorong sepanjang sekitar delapan meter. Lorong itu berfungsi menghubungkan antara pelataran dan loket.

Direktur Unit Pengelola Monumen Nasional, Rini Haryani, mengatakan pengunjung meningkat tajam pada libur tiga hari di awal Maret ini.

Seorang Perwira dan 4 Tentara Irak Tewas Diserang ISIS

Dia memperkirakan hari akan mencapai lima ribu pengunjung. Padahal pada hari-hari biasa, hanya sekitar dua ribu orang. Itu sebabnya terjadi antrean pengunjung.

Menurut dia, jumlah pengunjung hari ini menurun dibandingkan Minggu 8 Maret yang mencapai tujuh ribu orang.

Antrean bukan hanya terjadi di depan loket. Pengunung juga mengantre untuk mendapat giliran naik lift menuju puncak Monas. Kendati demikian, pengelola Monas tidak mungkin untuk menambah fasilitas lift.

Menurut Rini, dari pertama kali Monas dibangun, jumlah liftnya hanya satu. Karena, semula Monas ini tidak dirancang untuk dikunjungi masyarakat umum. Waktu itu hanya direncanakan untuk tamu-tamu negara.

Itulah sebabnya, untuk memecah konsentrasi pengunjung di loket dan depan lift, pengelola Monas menyediakan berbagai fasilitas hiburan dan pendidikan lainnya. Misalnya diorama sejarah, pembacaan teks Proklamasi satu jam sekali. Selain itu disediakan juga kereta di pelataran Monas.

Monas tergolong tempat rekreasi murah. Pengunjung hanya dikenakan tarif Rp 2500 untuk sampai di pelataran Monas. Tapi bila ingin naik hingga puncak Monas, tiap orang dikenakan Rp 7.500.

Bea Cukai berantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba

Bea Cukai dan Polri Bongkar Clandestine Lab di Bali

Sinergi Bea Cukai dan jajaran Polri, dalam Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), kembali membuahkan hasil dengan terbongkarnya clandestine lab.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024