Sumber :
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVAnews
- Kisruh Kartu Jakarta Sehat (KJS) terkait besaran premi Rp23.000 per orang perbulan terus berkepanjangan. Soal tarif itu menjadi salah satu penyebab mundurnya 16 rumah sakit swasta sebagai pelaksana program.
"Ada salah perhitungan dalam penetapan angka itu. Saya sudah ingatkan pada Kementerian Kesehatan INA CBGs salah hitung," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, Rabu 29 Mei 2013.
Baca Juga :
Jelang Hari Kebebasan Pers Sedunia, Gaza Berduka Atas Kematian 140 Jurnalis dalam Serangan Israel
Baca Juga :
Usai Bunuh Rini dan Gasak Rp43 Juta, Uangnya Dipakai Arif Beli Koper hingga Biaya Resepsi Nikah
Karena itu, ia minta RSUD dan rumah sakit swasta untuk menyusun
clinical pathway
. Menurutnya itu penting untuk menentukan berapa besaran ideal ke depan. "Saya sudah bilang tarif ini jalankan dulu. Rumah sakit yang tidak kuat mengumpulkan data ini silahkan Anda mundur," katanya.
Dia juga menilai polemik KJS ini terlalu dilebih-lebihkan. DPRD dianggap tidak memahami KJS dengan sistem pembayaran INA CBGs. "DPRD kecepatan protesnya. Mereka tidak paham yang mereka bicarakan. Ini percontohan program nasional di DKI," katanya.
Ia menjelaskan sebelumnya program ini sudah disampaikan pada Kementerian Kesehatan dan disepakati diuji coba dalam waktu dua bulan. (eh)
Halaman Selanjutnya
Karena itu, ia minta RSUD dan rumah sakit swasta untuk menyusun