VIVAnews - Sejumlah juru parkir resah dengan rencana perampingan karyawan parkir usai Pemilu. Mayoritas pasrah dengan kebijakan Unit Pelaksana Teknis Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta itu.
Hendrik, 35, salah satu juru parkir di Jalan Raden Patah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mempertanyakan alasan PHK massal tersebut. "Kita belum tahu pasti, baru omong-omongan saja. Apa alasannya mau PHK?" kata pria yang sudah tiga tahun menekuni profesi sebagai juru parkir.
Ia masih berharap tidak kehilangan pekerjaannya. Menjadi juru parkir adalah mata pencarian utama bapak beranak dua ini. Sehari ia mampu mengantongi pendapatan bersih Rp 20-30 ribu setelah dipotong setoran harian Rp 40 ribu. "Mending tukang parkir liar yang ditertibkan dulu, jangan main PHK seenaknya," ujarnya.
Senada diungkapkan Abdul, 40, juru parkir di kawasan Pasar Mayestik, Kebayoran Baru. Ia khawatir kehilangan sumber nafkah yang telah digelutinya selama tujuh tahun terakhir. "Saya cuma bisa pasrah, mau diapain lagi, mudah-mudahan saja nggak kena," ujarnya.
Unit Pelaksana Teknis Perparkiran Dinas Perhubungan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih 300 pegawainya.
UPT Perparkiran DKI Jakarta akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 381 karyawannya usai hajatan Pemilu 2009. PHK diduga terkait penyusutan pendapatan sektor parkir. Sudah ada dana Rp 35 miliar untuk program rasionalisasi ini.
Selama tahun 2008 terjadi penyusutan pendapatan dari retribusi parkir. Dari target Rp 25 miliar hanya terealisasi Rp 19 miliar. Target tahun 2009 pun bakal diturunkan menjadi 20 miliar.
Penurunan pendapatan ini disebabkan sejumlah faktor, antaranya penyempitan area parkir. Penyebab penyempitan parkir akibat terpotong sejumlah koridor busway dan penutupan sejumlah gedung parkir.
Rincian pendapatan retribusi parkir sepanjang 2008, parkir tepi jalan atau on street Rp 11,74 miliar, lingkungan parkir Rp 7,2 miliar, pelataran parkir Rp 4 miliar, gedung parkir atau off street Rp 1 miliar, dan perijinan parkir di fasilitas umum seperti restoran Rp 140 juta.
Target tahun 2009, parkir tepi jalan atau on street Rp 9,2 miliar, lingkungan parkir Rp 6 miliar, pelataran parkir Rp 4,3 miliar, gedung parkir atau off street Rp 175 juta, dan perijinan parkir di fasilitas umum seperti restoran Rp 150 juta.
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Ada dua anggota Polri aktif dalam skuad Timnas Indonesia U-23 yang saat ini melaju hingga semifinal Piala Asia U-23.
Ada momen unik saat Ustaz Abdul Somad alia UAS menggelar ceramah dan tabligh akbar di Pulau Gili Trawangan, Lombok Utara, Minggu malam, 28 April 2024.
Asik Pesta Miras dan Ganja, 5 Oknum Mahasiswa di Papua Diciduk Polisi
Rocky Gerung Minta Anies Jangan Nyagub Lagi: Itu Lebih Bermutu, Ngerti Etika Politik
Politik
29 Apr 2024
Dear Anies Baswedan, Rocky Gerung kasih saran sebagai sahabat agar sebaiknya jangan maju lagi jadi Cagub 2024. Anies diminta jangan cari panggung lama.
Berdasarkan penelusuran melalui laman samsat, Mobil mewah Harvey moeis yang kembali disita Kejaksaan Agung, diketahui dalam keadaan menunggak pajak.
Selengkapnya
Partner
Paint with Love Episode 11 : Fitnah yang Keji
Olret
3 menit lalu
Saya tidak berpikir apa pun akan menjadikan serangan fisik Pookyy sebagai momen terburuk dalam serial ini. Namun, Paint with Love telah mengalahkan dirinya sendiri dengan
Korban yang dilaporkan tenggelam di Muara Kuala Raja Bireuen ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Senin 29 April 2024 oleh tim SAR gabungan yang melanjutkan opera
Saya tidak menyukai Nueng atau Tharn, bahkan sebelum kejadian Pookyy. Nueng terlalu brengsek, dan ketidaksukaanku terhadapnya berpindah ke minat cintanya.
Sebelum menangkap para terduga pelaku, pihaknya lebih dulu memeriksa 21 orang saksi. Pemeriksaan itu berlangsung secara maraton semenjak kasus ditangani satuannya.
Selengkapnya
Isu Terkini