Faktor di Balik Maraknya Wanita di Jakarta Diperkosa Lalu Dibunuh

Ilustrasi pembunuhan
Sumber :
VIVAnews
- Kasus pembunuhan yang disertai kekerasan seksual pada wanita di Jakarta terus meningkat. Tragisnya, para perempuan yang dibunuh dibuang begitu saja di jalanan.


Psikolog Forensik dari Universitas Bina Nusantara, Reza Indragiri Amriel mengatakan kasus pembunuhan yang disertai kekerasan secara seksual pada wanita terjadi karena beberapa faktor.


Pertama, pelaku melakukan ini atas motif kekuasaan disertai orientasi seks. Kedua, jika korban melakukan perlawanan ketika dilecehkan secara seksual, akses untuk melakukan pembunuhan pun semakin terbuka.


Ketiga, kasus seperti itu bisa jadi merupakan pengekspresian sakit hati dan amarah pelaku.


Kemudian, faktor yang tak kalah penting juga ditinjau dari sisi aparat keamanan. Lanjutnya, anak-anak dan wanita memang paling potensial dijadikan korban tindak kejahatan.


"Mereka adalah korban terbesar dan kasusnya sangat banyak, tidak aneh jika polisi tidak mampu menanganinya secara maksimal," kata Reza saat berbincang dengan
VIVAnews
, Senin 31 Maret 2014.


Kata dia, sebagai target tindak kejahatan, jumlah wanita dan anak-anak sangat banyak dan tidak sebanding dengan jumlah polisi.


Oleh karenanya, kejahatan seperti ini, seharusnya tidak hanya menjadi beban dan tanggung jawab polisi, tapi juga melibatkan pengendalian hasrat seksual dari masyarakat.


"Jadi kembali lagi pada hukum yang telah ada, hukum untuk pelaku masih ringan, pelaku harus diberi hukuman berat sehingga tercipta
mindset
di masyarakat agar tidak melakukan itu, pendidikan juga harus ditingkatkan agar masyarakat memiliki kerangka pikiran yang jernih," katanya.


Berdasarkan data yang dirilis Indonesia Police Watch (IPW), dari 17 kasus pembunuhan terhadap wanita di Jakarta yang tercatat mulai Januari-April 2014, , seperti suami, pacar, mantan pacar, kenalan, tetangga, keponakan dan karyawan korban.


Dari total 17 kasus, sembilan di antaranya belum terungkap dan pelakunya masih bebas berkeliaran. Sebagian besar korban diperkosa sebelum dibunuh. Baca juga: (eh)
Polres Jaksel Pecat Enam Anggotanya, Ada Apa?
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nurul Ghufron Jelaskan Alasan Dirinya Mangkir di Sidang Etik Dewas KPK

Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunda sidang pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron karena yang bersangkutan tidak hadir.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024