Sumber :
VIVAnews
- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, memastikan bahwa pembangunan kereta Mass Rapid Transit (MRT) dan penambahan koridor transJakarta secara bersamaan tidak akan mengakibatkan tumpang tindih armada transportasi massal.
Jokowi, sapaan Joko Widodo, menilai bahwa kedua alat transportasi massal tersebut sangat dibutuhkan oleh warga Ibu Kota Jakarta. Maka keduanya moda transportasi itu harus saling berintegrasi dan berkesinambungan
"PT MRT dan PT TransJakarta itu tiap hari kita ketemu, hampir tiap minggu ketemu. Tiap bulan ketemu. Mereka sudah tahu lah nantinya akan seperti apa," terangnya.
Tiru Warsawa
Disampaikan Jokowi, sebenarnya transportasi yang dibutuhkan di Jakarta itu tidak hanya MRT dan TransJakarta saja. Menurutnya, Ibu Kota Jakarta seharusnya meniru ibu kota negara Polandia yakni Warsawa. Kata dia, walau pun penduduknya hanya 1,8 juta jiwa tetapi semua alat transportasi semuanya ada di sana. Diantaranya ada MRT, Bus, ada Trolly bus dan ada trem.
Jadi, kata Jokowi, seharusnya Jakarta yang notabene penduduknya lebih banyak, harus melakukan hal yang serupa. Karena selain harus mengangkut warga Jakarta sendiri, transportasi di Ibukota Jakarta harus menopang juga penduduk dari kota penyangga seperti, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
"Kita ini penduduknya ada 28 juta jiwa di Jakarta plus, Jabodetabek-nya, MRT kita ini bari bicara dari Selatan ke Utara saja. Padahal kebutuha banyak sekali. Garis-garis banyalk sekali," terangnya. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tiru Warsawa