Sumber :
- Stella Maris/VIVANews
VIVAnews -
Kepala Sekolah Jakarta International School (JIS) Timothy Carr mangatakan pihaknya mengetahui adanya buronan Biro Federasi Amerika Serikat (FBI), William James Vahey dari sebuah sekolah internasional di Caracas, Venezuela. Carr mengaku baru sekali bertemu dengan Vahey.
"Saya tidak mengenal, tapi hanya sekali bertemu dengannya. Saya juga tidak tahu banyak (tentang kasusnya), namun saya pernah dengar kasusnya mengenai kekerasan," ujar Carr saat ditemui
VIVAnews di JIS, Jakarta, Kamis 24 April 2014.
Carr mengaku hanya mengenal istri Vahey lantaran mereka pernah bekerja bersama dalam sebuah proyek. "Istrinya adalah direktur organisasi internasional pendidikan. Soal dia (Vahey) saya tidak tahu," kata Carr.
Kasus paedofilia yang dilakukan Vahey merebak sejak FBI merilis bahwa predator anak-anak itu pernah melakukan aksi kejahatan seksual di delapan negara, salah satunya Indonesia. Vahey yang menjadi guru SMP di JIS tahun 1992-2002 diduga juga pernah melakukan tindakan asusila pada murid-muridnya.
Sebelum bunuh diri, Vahey mengaku bahwa dirinya memang telah melakukan pelecehan seksual pada anak lelaki, dengan modus memberikan obat tidur.
Terlepas dari hal tersebut, saat ditanyakan mengenai proses perekrutan Vahey di JIS, Carr tak dapat menjawab pertanyaan itu dengan lengkap. Pria yang baru empat tahun menjadi Kepala Sekolah di JIS itu mengaku bahwa itu adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab.
"Itu (Vahey menjadi guru di JIS) sudah sekitar 23 tahun lalu. Kala itu saya bahkan belum bekerja di tempat ini. Namun saya rasa sulit untuk mengecek latar belakang Vahey," kata Carr.
Carr beralasan bahwa di tahun 90an, teknologi belum canggih seperti saat ini. "Berbeda dengan saat ini yang sudah lebih mudah untuk mengecek seseorang melalui intenet," kata dia. (eh)
Baca juga:
Baca Juga :
Tragedi Trans Putera Fajar di Subang, Aparat Mesti Berani Tindak Tegas PO Bus yang Bandel
Carr mengaku hanya mengenal istri Vahey lantaran mereka pernah bekerja bersama dalam sebuah proyek. "Istrinya adalah direktur organisasi internasional pendidikan. Soal dia (Vahey) saya tidak tahu," kata Carr.
Kasus paedofilia yang dilakukan Vahey merebak sejak FBI merilis bahwa predator anak-anak itu pernah melakukan aksi kejahatan seksual di delapan negara, salah satunya Indonesia. Vahey yang menjadi guru SMP di JIS tahun 1992-2002 diduga juga pernah melakukan tindakan asusila pada murid-muridnya.
Sebelum bunuh diri, Vahey mengaku bahwa dirinya memang telah melakukan pelecehan seksual pada anak lelaki, dengan modus memberikan obat tidur.
Terlepas dari hal tersebut, saat ditanyakan mengenai proses perekrutan Vahey di JIS, Carr tak dapat menjawab pertanyaan itu dengan lengkap. Pria yang baru empat tahun menjadi Kepala Sekolah di JIS itu mengaku bahwa itu adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab.
"Itu (Vahey menjadi guru di JIS) sudah sekitar 23 tahun lalu. Kala itu saya bahkan belum bekerja di tempat ini. Namun saya rasa sulit untuk mengecek latar belakang Vahey," kata Carr.
Carr beralasan bahwa di tahun 90an, teknologi belum canggih seperti saat ini. "Berbeda dengan saat ini yang sudah lebih mudah untuk mengecek seseorang melalui intenet," kata dia. (eh)
Baca juga:
Melindungi Keamanan, Ini Imbauan Penting Petugas Jemaah Haji di Tanah Suci
Dalam aspek pelindungan, diperlukan kerja sama dari semua pihak, termasuk jemaah itu sendiri. Maka sejumlah imbauan disiapkan untuk dipahami dan dipatuhi para jemaah haji
VIVA.co.id
13 Mei 2024
Baca Juga :