Uji Coba, ERP Sulit Deteksi Pelat Nomor Kendaraan

Uji Coba ERP di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, M Akbar, menyatakan, pihaknya sudah mengevaluasi Electronic Road Pricing (ERP) yang sudah diuji coba di Jalan Sudirman. Ternyata, alat dan sistem ERP yang diujicobakan oleh PT Kapsch itu tidak bisa membaca pelat nomor polisi (nopol) kendaraan roda empat saat melintasi gate entry (gantry) atau gerbang masuk ERP.


"Ya. Ini kan yang diuji coba di Sudirman sudah selesai. Nanti sistem akan disempurnakan untuk memahami karakter huruf di Indonesia," kata Akbar, di Balai Kota Jakarta, Selasa 30 September 2014.


Ternyata, terang Akbar, salah satu penyebabnya adalah karena alat dan sistem ERP kesulitan memahami karakter huruf-huruf di pelat nopol kendaraan yang ada di Indonesia. Tidak semua pelat nopol kendaraan menggunakan standar yang diberikan pihak kepolisian.


"Banyak yang tidak standar. Karena banyak variasinya. Sekarang
kan
banyak yang bikin (pelat nopol) di pinggir jalan. Makanya ke depan sistem ERP harus bisa membaca pelat nopol meski sudah dimodifikasi," tuturnya.


Di Rakernas, PDIP Siapkan Langkah Strategis Pasca Pemilu 2024
Untungnya, sistem ERP sendiri tak hanya mengandalkan deteksi pelat nopol, tapi juga dilengkapi dengan foto. Sehingga, alat tersebut bisa mendeteksi fisik kendaraan yang melintas di Jalan Sudirman. "Kalau ada yang melanggar, sistem langsung tahu dan memberi tahu petugas yang ada di gerbang berikutnya," terang Akbar.

Ratusan Polisi Kawal Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Lombok

Akbar menambahkan, karena sistem ERP yang diujicobat PT Kapsch kurang maksimal, pihaknya akan melakukan uji coba sistem ERP yang digunakan Q-Free di sepanjang Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Dewas KPK Ungkap Penyalahgunaan Wewenang Nurul Ghufron: Diminta Mutasi PNS Kementan ke Jawa


Alat tersebut hanya berbeda fisik, gantry ERP di Jalan Sudirman berbentuk portal seperti gawang letter U terbalik, di Jalan Rasuna Said berbentuk letter L terbalik.


"Secara umum sih cara kerjanya sama menggunakan OBU. Ada kameranya dan ada sensornya. Selama uji coba, OBU dibagikan gratis. Tapi setelah penerapan harus dibeli oleh pemilik kendaraan," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya