2 Tersangka Tewas, Polda Tetap Lanjutkan Kasus Penggelapan Countainer
Jumat, 24 Oktober 2014 - 10:47 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Rohimat Nurbaya
VIVAnews
- Polda Metro Jaya memastikan akan terus melanjutkan proses penyidikan kasus penggelapan countainer yang berisi kacang tanah yang terjadi di kawasan Jakarta Utara dan Tanjung Priok, meskipun dua penyidik Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan tersangka kasus penggelapan tersebut telah meninggal dunia akibat ditabrak kereta di Cirebon, pada Rabu 22 Oktober 2014 lalu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, mengatakan, kasus penggelapan ini masih ditangani Polres Pelabuhan Tanjung Priok, dan masih ada beberapa tersangka lain yang dikejar petugas dalam kasus ini.
Baca Juga :
Acer: Pendidikan adalah Investasi Masa Depan
"Untuk kasus kecelakaan lalu lintas, saat ini masih ditangani petugas Satlantas Polres Cirebon," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, empat penyidik Polres Pelabuhan Tanjung Priok ditugaskan untuk menjemput para tersangka kasus penggelapan di Cirebon, Jawa Barat. Mereka berangkat menggunakan mobil dengan membawa satu tersangka dari Jakarta.
Kemudian, setelah tiba di Kuningan, Cirebon, Jawa Barat, penyidik berhasil mengamankan tiga tersangka. Saat akan berangkat menuju Tegal, Jawa Tengah, mobil yang digunakan itu tertabrak kereta di perlintasan kereta tanpa palang pintu.
Dan, dua penyidik dinyatakan tewas dalam insiden tersebut, yaitu Bripka Irwan Dimalik, dan Brigadir Triono. Dua tersangka yang tewas yakni Nana Kusuma dan Wartono, tiga tersangka lainnya, Ridad, Momon Rukmana dan Rosi selamat dari kecelakaan maut tersebut.
Sementara, Iptu Martua Malau mengalami patah di bagian kaki, sedangkan Briptu Mahmud Hadi Santoso mengalami patah tulang di bagian kaki dan pinggang. (adi)
Halaman Selanjutnya
Diberitakan sebelumnya, empat penyidik Polres Pelabuhan Tanjung Priok ditugaskan untuk menjemput para tersangka kasus penggelapan di Cirebon, Jawa Barat. Mereka berangkat menggunakan mobil dengan membawa satu tersangka dari Jakarta.