Judi di Hotel Sultan

Kamar Dipesan Sejak Januari 2008

VIVAnews - Kamar nomor 296 yang dijadikan tempat berjudi di Hotel Sultan sudah dipesan sejak Januari 2008. Namun, pengurus Hotel di Jalan Gatot Subroto itu menolak menyebutkan nama pemesannya.

"Selain itu, tidak ada permintaan dari penyewa untuk mengubah dan mengatur kamar itu," jelas Marketing and Communication Manager Hotel Sultan, Shakira, di kantornya, Senin, 27 Oktober 2008.

Ia mengatakan pengurus Hotel baru mengetahui perihal perjudian saat polisi menggerebek kamar itu 24 Oktober lalu. Pengurus hotel, tambah dia, sulit untuk mengetahui kondisi dan situasi pada tiap-tiap kamar. Namun, pada saat kamar itu dipakai, tak ada kebisingan yang terdengar. Apalagi, kata dia, tidak adanya keluhan dari pengunjung lain di sekitar kamar tersebut.

Sejak penggerebakan, kamar 296 di lantai dua itu selalu terkunci menggunakan double lock. Hal tersebut dilakukan pengurus hotel karena permintaan dari pihak kepolisian. "Kamar itu tidak dipasang police line," sambungnya.

Saat VIVAnews ingin melihat kamar secara langsung, Shakira menolak dengan alasan akan mengganggu aktivitas pengunjung lainnya. " Lebih baik menunggu hasil penyelidikan di kepolisian," tukas Shakira.

Saat penggerebekan pada 24 Oktober 2008 pukul 19.30 WIB, polisi mendapati 27 orang berada di dalam satu kamar suite nomor 296 di lantai dua itu. Lima belas orang dibawa ke kantor polisi. Penggerebekan itu merupakan perintah langsung dari Kepala Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Kepolisian RI Komisaris Jenderal Susno Duadji. Tujuh dari lima belas orang itu adalah wanita.

Barang bukti yang disita pada penggerebekan itu yakni uang tunai Rp 91.750.000, 12 unit telepon seluler, 4 kartu remi warna merah dan biru, 1 buah kunci mobil Honda, 1 kotak mika tembus pandang berisi 88 koin, 2 paspor atas nama SG dan AR, 3 buah buku tabungan tahapan BCA atas nama S, lima buah jam tangan wanita serta empat lembar uang kertas masing-masing US$ 100.

Gerindra: PDIP di Luar atau Dalam Pemerintahan Sama-sama Baik
Ilustrasi cuaca panas

Panas Ekstrem Hingga 45 Derajat Celcius, Filipina dan Bangladesh Tutup Ribuan Sekolah

Asia Selatan dan Tenggara akan menghadapi cuaca panas lebih ekstrem. Gelombang panas juga membawa Filipina dan Bangladesh untuk menutup semua sekolah-sekolah.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024