Kisah Tragis Ayah dan Anak Tewas Berpelukan di Rawabuaya

Stasiun Kereta Rawa Buaya
Sumber :
  • @tmcpoldametro

VIVA.co.id - Pukul tiga siang itu, suasana di sekitar pintu perlintasan kereta api Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat tak seramai hari-hari biasa.

Di sepanjang jalan yang tak begitu lebar itu, hanya terlihat beberapa kendaraan melintas dengan kecepatan sedang.

Dari kejauhan terlihat seorang pria melajukan sepeda motor merahnya secara perlahan menyisiri ruas jalan.

Di jok belakang, terlihat seorang gadis kecil berbaju kuning memeluk erat tubuh pria yang tak lain adalah ayahnya.

Sembari terus mengendalikan laju sepeda motornya, pria itu tak henti-hentinya bercengkrama dengan putri kecilnya.

Tak terasa, sepeda motor yang dipacu dengan kecepatan tak lebih dari 40 kilometer per jam itu sampai juga di perlintasan kereta api Rawa Buaya.

Pria itu tampak ragu saat akan melintasi bentangan rel kereta api apalagi tepat di depan sepeda motornya juga terdapat sebuah mobil yang juga terhenti menanti kereta api.

Mereka terlihat ragu karena dari arah Stasiun Kereta Api Rawa Buaya, samar-samar sudah mulai terdengar suara alarm tanda kereta api sudah mendekat.

"Mobil itu nekat melaju melintasi, tapi dengan kecepatan tinggi," kata Wahyu seorang saksi hidup dari kisah ini, Rabu 18 Maret 2015.

Melihat mobil sudah melintasi bentangan rel, pria bersepeda motor yang akhirnya diketahui bernama Ahmad Junaedi pun tergerak untuk menarik pegangan gas sepeda motornya.

Sepeda motor dengan nomor polisi B 6053 KG itu pun melaju semakin mendekati bentangan rel.

Tapi apa yang terjadi, dari arah kiri...

Pria Tewas Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Cipinang

Selanjutnya...

Ilustrasi.

Asyik Dengar Musik, Empat Pelajar SMP Tertabrak Kereta

Dua tewas, sementara dua lainnya luka berat.

img_title
VIVA.co.id
15 Januari 2016