Apa Hubungan Mucikari 'Papi' dan Mucikari Kalibata City

Ilustrasi/Lokalisasi
Sumber :
  • Vivanews/Tudji

VIVA.co.id - Kepolisian Daerah Metro Jaya, memastikan tidak ada hubungan antara bisnis esek-esek yang dijalankan oleh mucikari 'Papi', dengan yang ada di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.

"Kasus di Kalibata City ini tidak berhubungan dengan penangkapan mucikari bernama Papi Mike yang ditangkap di Hotel di kawasan Menteng," ujar Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Heru Pranoto, kepada VIVA.co.id., Minggu 26 April 2015.

Dijelaskan Heru, Papi sebagai mucikari menjalankan bisnisnya melalui twitter. Dia memang memiliki cara yang unik untuk menjaring calon pelanggan. Pemesanan wanita penghibur hanya dilayani bagi pria-pria yang sudah menjadi pelanggan, alias berstatus member saja.

Guna menjaring member, dia sengaja mempromosikan wanita koleksi di akun Twitter @temanjakarta. Dalam setiap promosinya, papi memasang profil wanita berikut tarif layanan ranjang.

"Dia meminta uang menjadi member sebesar Rp500 ribu," kata Heru Pranoto.

Setelah pelanggan mentransfer uang, dia akan meminta bukti transaksi. Si calon pelanggan, lalu diminta memberikan pin Blackberry Massanger (BBM)-nya. Setiap satu kali kencan, tarifnya Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per jam.

"Dari situlah, Papi akan memasukan pin BB member ke dalam grup wanita-wanita koleksinya," ujar Heru lagi.

Sisir Apartemen Kalibata, Polisi Dapat Dolar Palsu

Sementara itu, prostitusi online yang dilakukan FHM di Apartemen Kalibata City membuka jaringan prostitusi melalui situs bernama nama domain www.semprot.com.

Dalam situs tersebut, FHM bertugas sebagai admin dari sebuah forum yang dibuat dengan menawarkan langsung gadis-gadis di bawah umur untuk melayani seks sesaat.

Tersangka membuat suatu thread di website itu, terus ada pilihan bispak, atau bisyar. Setelah disetujui, FMH meminta kontak WA (whatsapp) konsumen untuk memperlihatkan foto wanita-wanita koleksinya.

Setelah terjadi kata sepakat mengenai harga dan wanita yang akan dikencani, tersangka membawa konsumen ke sebuah kamar yang telah disiapkan di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Biaya satu kali kencan Rp600 ribu hingga Rp800 ribu per jam.

FHM memiliki dua kamar berbeda di Apartemen Kalibata City, satu kamar digunakan untuk menampung 'angel' gadis-gadis yang akan disuguhkan pada pria hidung belang dan satu kamar disiapkan khusus untuk berhubungan badan.

"Tapi yang di Kalibata City, masih terus diselidiki kemungkinan ada kerja sama dengan tersangka lain. Karena tidak mungkin tersangka ini kerja sendiri. FHM hanya mengantar, menyediakan, kita akan coba cari yang ada kaitannya sama itu. Ini masih kita rahasiakan," kata Heru.

Sementara itu, untuk wanita hamil yang juga ikut ditangkap, Heru memastikan untuk bekerja sama dengan yayasan sosial untuk dilakukan pembinaan.

"Karena ini anak di bawah umur. Kemudian juga kita coba gali latarbelakangnya apa, siapa yang membawa mereka ini," ujarnya. (asp)

Artis Nikita Mirzani jadi tersangka kasus penganiayaan

Usai Diperiksa Kasus Prostitusi, Nikita Mirzani: Apaan Sih..

Saat ditanya wartawan, Nikita hanya mengumbar senyum.

img_title
VIVA.co.id
15 April 2016