Sekeluarga Diduga Keracunan Air Mineral

Waspadai Air Mineral Berbahaya di Depok

VIVAnews - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok memperketat pengawasan penjualan air mineral. Razia akan dilakukan intensif di sejumlah toko dan agen air mineral.

"Nanti akan dicek apakah produk layak untuk dijual atau tidak," kata Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok, Epiyanti, Jumat 29 Mei 2009.

Beberapa hal yang akan diawasi antara lain standar penyimpanan produk air mineral, tanggal kadaluarsa, serta kualitas botol dan segel air kemasan.

Jika ditemukan produk air kemasan kadaluarsa atau segelnya rusak, petugas akan memperkarakannya sesuai Undang Undang Perlindungan Konsumen No 8 tahun 1999. Ancaman hukumannya lima tahun penjara atau denda Rp 2 miliar. "Di tingkat penjual, izin perdagangannya akan dicabut," ujarnya.

Kepala Kepolisian Resor Kota Depok, Ajun Komisaris Besar, Gatot Eddy Pramono, menambahkan, polisi tengah fokus mengungkap dugaan pemalsuan segel air minum kemasan. Hal ini terkait penyitaan ratusan galon air minum kemasan dari agen air mineral di Perumahan Arco, Sawangan, Depok, pada Rabu 27 Mei.

Dugaan pemalsuan itu mencuat menyusul kasus keracunan yang menimpa keluarga Sugiarti setelah mengkonsumsi air mineral merek Aqua yang dibeli di Toko 'Yanto'. Tiga anaknya dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati karena terus muntah-muntah. Dokter menyatakan ketiganya mengalami gangguan pencernaan.

Sugiarti, mengatakan, sejak membuka segel galon ia sudah curiga lantaran air berwarna keruh. Namun ia dan keluarga tetap mengonsumsinya lantaran sangat percaya dengan kualitas air mineral merek tersebut.

Gerindra: PDIP di Luar atau Dalam Pemerintahan Sama-sama Baik

Laporan: Ramuna| Depok

Ilustrasi cuaca panas

Panas Ekstrem Hingga 45 Derajat Celcius, Filipina dan Bangladesh Tutup Ribuan Sekolah

Asia Selatan dan Tenggara akan menghadapi cuaca panas lebih ekstrem. Gelombang panas juga membawa Filipina dan Bangladesh untuk menutup semua sekolah-sekolah.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024