Sumber :
- VIVA.co.id/Al Amin
VIVA.co.id
- Polres Metro Jakarta Selatan menggerebek sebuah kontrakan yang berada di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu pagi, 27 Mei 2015. Penggerebekan itu lantaran kontrakan tersebut dijadikan tempat pembuatan uang palsu jenis rupiah.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat, menegaskan, enam pelaku yang ditangkap yakni NA, NH, SAR, EH, JUM, dan AZH tengah diperiksa penyidik.
Di lokasi kejadian, kata Wahyu, penyidik menemukan barang bukti sejumlah uang pecahan seratus ribu siap edar dan juga mesin cetak untuk memperbanyak uang palsu tersebut. "Namun uang palsu (upal) ini belum beredar ke masyarakat," ujar Wahyu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka, diketahui modus pelaku memalsukan uang dengan cara melakukan scan uang asli, kemudian diedit menggunakan software edit foto.
Usai dilakukan editing, kemudian pelaku menggunakan print kertas roti untuk disablon serta disulam agar menimbulkan efek gambar dalam dan efek benang pengaman.
Setelah itu, upal tersebut dilaminating lalu dipotong sesuai ukuran aslinya kemudian siap diedarkan ke masyarakat.
Wahyu menambahkan, sebanyak 194 lembar Upal pecahan Rp100 ribu disita bersamaan dengan laptop, printer, tinta, laminating dan uang berbahan dasar kertas roti senilai Rp 19.400.000.
Baca Juga :
Polisi Ringkus Sindikat Uang Palsu di Sukabumi
Baca Juga :
PNS Selundupkan Uang Palsu Lewat Bandara Juanda
Baca Juga :
Waspadai Peredaran Uang Palsu dalam Pilkada
"Sehingga Upal ini tidak ada keasliannya sama sekali. Upal ini kualitasnya bisa dikenali. Bahkan tidak ada persentase jika upal ini mendekati keasliannya," tegasnya.
Pada kasus ini kita terima informasi dari masyarakat, perbankan dan polisi. Tahun 2012 lalu juga ada 1.222 lembar Upal. "Peningkatan temuan Upal ini juga terus semakin menumbuhkan tingkat kesadaran di warga masyarakat," katanya.
Terkait peredaran upal ini, pihak Bank Indonesia juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Hingga kini kasusnya masih diselidiki dan mengembangkan pelaku.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sehingga Upal ini tidak ada keasliannya sama sekali. Upal ini kualitasnya bisa dikenali. Bahkan tidak ada persentase jika upal ini mendekati keasliannya," tegasnya.