Djarot Merasa Disudutkan Kasus Kerak Telor di PRJ Senayan

Wakil Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
Ahok dan Djarot Tak Mau Bahas Kisruh PRJ Lagi
- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, angkat bicara mengenai tuduhan kalau dirinya belum membayar 15 porsi kerak telor kepada pedagang di Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) Senayan 2015. Sebelumnya, Djarot memang membuka dan meresmikan acara pada Sabtu, 30 Mei 2015.

Wagub Djarot: Hubungan Saya dengan Ahok Baik-baik Saja

"
Ahok Bilang 'Sudah Baikan' dengan Djarot
Halah , itu kan cuma provokator saja," ujar Djarot sesampainya di Balai Kota, Jumat 5 Juni 2015.


Ia mengaku bahwa sejak datang untuk meresmikan acara sampai dengan berkeliling dan menuju mobil untuk pulang, dia maupun rombongan tidak pernah sekalipun memesan kerak telor.


"Siapa itu? Saya tidak pernah pesan kerak telor," kata Djarot.


Seperti diketahui, PRJ Senayan 2015 yang diadakan untuk merayakan HUT DKI ke-488 dimeriahkan oleh ratusan stan kuliner yang menyediakan ragam masakan Indonesia.


Persoalan ini mencuat setelah penyelenggara mengatakan ada pedagang kerak telor yang merasa ditipu orang yang mengaku petugas Pemprov DKI yang memesan 15 porsi kerak telor untuk Djarot yang datang untuk meresmikan PRJ Senayan.


Kejadian ini baru diketahui pada Selasa. Penyelenggara yang melakukan penulusuran memastikan orang yang memesan kerak telor bukan dari internal panitia, apalagi dari Pemprov DKI.


Ada saja memang permasalahan di PRJ Senayan, sebelumnya pedagang yang kebanyakan pengusaha kecil menengah juga sempat dibuat marah karena harus membayar sewa kios yang cukup mahal. Dengan uang sewa tadi, pedagang juga masih harus membayar uang listrik.


Pelaksanaan PRJ Senayan bahkan sempat membuat hubungan Ahok dan Djarot memanas. Ahok geram karena tindakan Djarot yang tanpa koordinasi memberikan izin terhadap pelaksanaan Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) Senayan.


Pemprov DKI, kata Ahok, sebenarnya tidak ingin memberi izin penyelenggaraan acara itu karena mensinyalir pihak penyelenggara acara, sebenarnya hanya ingin mencari untung dengan mencatut nama Pemprov DKI. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya