Nanti, Cukup Sepuluh Ribu Anda Bebas Naik Bus Seharian

Kopaja AC
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mewacanakan penerapan tiket harian, mingguan, dan bulanan untuk pembayaran setiap bus yang beroperasi di bawah manajemen PT. Transportasi Jakarta.

Damri Siapkan 30 Unit Bus di Terminal 3 Soekarno-Hatta

"Jadi kamu mau naik bus jungkir balik 24 jam juga terserah," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 24 Juni 2015.

Menurut Ahok, cara ini merupakan salah satu strategi Pemerintah Provinsi DKI untuk merangsang pertumbuhan ekonomi warga. Subsidi tidak diberikan dalam bentuk tunai melainkan dalam bentuk Public Service Obligation (PSO) yang diberikan kepada PT. Transportasi Jakarta yang pada akhirnya membuat warga bisa memanfaatkan setiap layanan transportasi yang dioperasikan di bawah manajemen BUMD milik DKI itu dengan harga yang sangat terjangkau.

11 Taksi Grab, Uber dan Gocar Dikandangkan Dishub

"Ini akan menolong, jadi stimulus ekonomi untuk rakyat," ujar Ahok.

PSO tersebut membuat warga cukup membayar sebesar Rp3.500 untuk bisa menaiki setiap bus yang beroperasi di bawah PT. Transportasi Jakarta. Sementara itu untuk tiket harian, Ahok mengatakan, warga nantinya cukup membayar sebesar Rp7.000 hingga Rp10.000. PT. Transportasi Jakarta saat ini belum menentukan tarif yang akan dibebankan baik untuk tiket mingguan atau bulanan.

"Ini beda dengan tiket single trip kereta api. Kita ingin bantu orang susah. Dengan beli tiket itu kamu bebas untuk terus naik bus," ujarnya menambahkan.

Standar Rel Kereta Ringan Akhirnya Disepakati

Wacana pemberlakuan tiket harian, mingguan, dan bulanan ini baru akan diberlakukan setelah kebijakan integrasi transportasi DKI, terlaksana sepenuhnya. Wacana ini merupakan tindak lanjut dari mulai tercapainya tujuan dari pelaksanaan kebijakan integrasi sarana transportasi Pemerintah Provinsi DKI.

Sementara, Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) hari ini akhirnya bersedia untuk ikut serta dalam rencana integrasi itu, dengan beroperasi di bawah manajemen PT. Transportasi Jakarta, dan menerima besaran pembayaran berdasarkan jarak yang ditempuh armadanya.

Ketua Umum Kopaja Nanang Basuki mengatakan, dengan bergabungnya koperasi yang telah memberikan layanan transportasi umum di Jakarta sejak tahun 1971 itu ke PT. Transportasi Jakarta, dalam 2 bulan ke depan, sebanyak 200 hingga 300 bus yang dimiliki oleh koperasi itu akan menambah jumlah armada bus yang telah beroperasi di jalur busway, juga berfungsi sebagai feeder (pengumpan) untuk bus TransJakarta dengan cara mengangkut penumpang dari jalur-jalur yang belum dilayani oleh bus TransJakarta, ke halte TransJakarta.

Kesepakatan tersebut tercapai setelah Nanang bertemu dengan Ahok dan juga Direktur Utama PT. Transportasi Jakarta di Balai Kota. Sesuai kesepakatan, dengan bergabungnya Kopaja ke dalam rencana integrasi transportasi DKI, seluruh bus Kopaja akan menerapkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) PT. Transportasi Jakarta.

SPM itu antara lain melengkapi setiap bus Kopaja dengan fasilitas penyejuk ruangan (AC), sertifikasi pengemudi, serta pembebanan tarif yang disamakan dengan bus TransJakarta.

"Kita akan fungsikan armada kita untuk memenuhi semua kebutuhan transportasi masyarakat baik di daerah pemukiman maupun di mana saja."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya