Menjanjikan, Go Jek Diserbu Pengangguran Hingga Sarjana

Warga ramai-ramai melamar ke PT Go Jek.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan.
VIVA.co.id -
Transportasi Umum Berbasis Online Perlu Koperasi
Mulai banyak diminati, PT Go Jek lebarkan sayap hingga ke pinggiran ibu kota. Di Depok, Jawa Barat, cabang Go Jek bahkan diserbu ratusan pelamar. Tak hanya pengangguran, mereka yang mendaftar juga tak sedikit bertitel sarjana.

Wapres Ingin Jumlah Kendaraan Umum di Jakarta Dibatasi

Dibuka sejak Jumat pekan lalu, cabang Go Jek yang berlokasi di Jalan M Yusuf, Sukmajaya, Depok, ini mulai kewalahan menghadapi puluhan pelamar tiap harinya.
Wapres JK Minta Transportasi Online Harus Ikuti Aturan


"Seharinya kami membuka pendaftaran 70 sampai 50 orang. Sengaja kami batasi, dan yang tidak kebagian formulir biasanya kami minta datang esok harinya. Ya kalau ditotal bisa ratusan orang tiap harinya," kata Manajer Go Jek Cabang Depok, Ipon saat berbincang dengan
VIVA.co.id,
Kamis 25 Juni 2015.


Dokumen kependudukan, surat izin mengemudi, STNK dan cek fisik, menjadi syarat bagi para pelamar. Mereka yang mendaftar sebagai anggota Go Jek tidak hanya warga Depok, ada juga yang berasal dari Lenteng Agung, Jakarta Selatan dan Cijantung, Jakarta Timur.


"Profesi mereka tadinya beragam ada yang tukang ojek manual, sampai sarjana hukum juga ada," ujar Ipon.


Alasannya pun beragam, mulai dari honor yang menggiurkan sampai waktu yang tidak terlalu padat.


"Ya, karena ojek manual mulai sepi. Katanya kalau gabung di sini lumayan," ujar salah satu pelamar, Yustiana (40 tahun).


Tak jauh berbeda dengan Yustiana, pelamar lain, Agus Firmansyah juga mengatakan hal yang sama. Ketika disinggung apakah tidak khawatir dengan isu yang beredar, profesi Go Jek cukup beresiko? Agus memilih pasrah.


"Takut
enggak
sih, namanya juga ikhtiar. Kami sih
jalanin aja
, semua kerjaan ada resikonya," tuturnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya