Jembatan Semanggi Baru Dibangun untuk Asian Games

Kemacetan Kota Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id
Jalan Layang Semanggi Ditargetkan Dibuka Saat HUT ke-72 RI
- Proyek pengembangan dua jalan layang di sekeliling Jembatan Semanggi ditargetkan rampung dan bisa digunakan pada saat perhelatan Asian Games 2018 dilaksanakan di Jakarta.

Jalan Layang Semanggi Bakal Seperti Angka 69
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pengoperasiannya akan bersamaan dengan dua koridor moda transportasi kereta rel ringan atau Light Rail Transit (LRT) yang juga ditargetkan telah beroperasi saat Asian Games.

Ahok 'Paksa' Perusahaan Jepang Bangun Jembatan Semanggi
Proyek pengembangan kawasan jembatan yang dibangun di masa pemerintahan Presiden Soekarno pada 1961 itu diharapkan mampu mengurai masalah kemacetan di Jakarta saat Jakarta menjadi tuan rumah pesta olah raga terbesar antar bangsa-bangsa se-Benua Asia.

"Jadi waktu tahun 2018, Jembatan Semanggi udah expanded, mengembang ruasnya," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 2 Juli 2015.

Rencana pengembangan kawasan Jembatan Semanggi akan dilakukan karena ruas jalan dari jembatan itu dianggap sudah tak mampu lagi menampung volume lalu lintas kendaraan di Jakarta yang saat ini telah meningkat pesat.

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla telah meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk sepenuhnya mengalihkan pengerjaan rencana proyek pengembangan kawasan Jembatan Semanggi kepada Pemerintah Provinsi DKI.

Pengembangan akan dilakukan dengan membangun 2 buah fly over yang melintang di sekeliling jembatan, serta melintasi ruas tol dalam kota. Masing-masing fly over menghubungkan antara kawasan Jalan Sudirman yang mengarah dari arah Ratu Plaza ke Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Cawang, serta Jalan Gatot Subroto yang mengarah dari Grogol menuju ke arah Kebayoran Baru.

Bila tak ada kendala, proyek ini akan dimulai pengerjaannya pada 2016. Pemprov DKI akan memakai mekanisme pengalihan kewajiban pengembang yang ingin menaikkan Koefisien Luas Bangunan (KLB) dari properti yang dimilikinya.

Bila sebelumnya mereka diwajibkan untuk membayar sejumlah besaran tertentu berdasarkan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) dari propertinya, maka kewajiban tersebut kini dialihkan ke kewajiban untuk berkontribusi terhadap proyek pembangunan infrastruktur. Berdasarkan perhitungan awal, proyek ini akan menghabiskan dana antara Rp350 miliar hingga Rp500 miliar.

(ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya