Satpol PP Akan Rampas Alat Peraga Pendukung Ahok di CFD

Car Free Day Jakarta setiap Minggu.
Sumber :
  • VIVAnews/Herdi Muhardi
VIVA.co.id
Ben Affleck Dikabarkan Tinggal Terpisah dari Jennifer Lopez, Rumor Perceraian Menguat
- Petugas Satpol PP DKI akan merampas atau menertibkan alat peraga yang dipakai warga untuk menyuarakan hasutan atau pesan-pesan yang berbau politik di gelaran Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) yang digelar setiap Minggu di lima titik Jalan Protokol Jakarta.

Maknai Harkitnas, Pertamina Berikan Kado Terbaik untuk Kebangkitan UMKM di Indonesia

Kepala Satpol PP DKI Kukuh Hadisantoso mengatakan, perampasan itu dilakukan buntut adanya upaya pengumpulan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama oleh sebuah gerakan yang menamakan diri 'Dukung Ahok Gubernur' (DAG) pada CFD yang diselenggarakan pada Minggu, 30 Agustus 2015.
Festival Kuliner Siap Manjakan Pencinta Kuliner Nusantara


Merujuk kepada Peraturan Gubernur Nomor 119 Tahun 2012 Tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor, Kukuh menegaskan gelaran CFD diselenggarakan untuk membersihkan kondisi udara jalan protokol dari polusi udara, serta menyediakan lokasi bagi warga untuk berolahraga setiap minggunya di jalan protokol.

"Car free day itu bukan ajang untuk berpolitik, tapi ajang untuk berolahraga. Bila masyarakat mau mengadakan lomba lari silahkan, mau mengadakan gerak jalan silakan, tapi sekali lagi saya tegaskan, car free day bukan ajang untuk dukung mendukung sosok politik tertentu," ujar Kukuh, Senin, 31 Agustus 2015.

Kukuh mengatakan, Satpol PP tidak akan sampai menindak masyarakat yang terbukti memanfaatkan ajang car free day untuk menyebarkan pesan politik.

Satpol PP hanya akan melakukan tindakan perampasan alat peraga yang digunakan untuk menyebarkan pesan, dengan harapan, masyarakat kembali memahami tujuan utama diselenggarakannya car free day serta tidak mengulang tindakan serupa.

"Saya ikuti pesan Pak Gubernur. Pak Gubernur memerintahkan, walaupun gerakan politiknya mendukung beliau, harus disikat. Beliau taat kepada konstitusi, kepada aturan. Kalau kata beliau harus disikat walaupun dukung beliau, ya saya sikat," ujar Kukuh.

Kukuh menghimbau warga untuk melakukan pelaporan bila menemukan pelanggaran. Dengan jumlah personil sebanyak 200 orang setiap kali melakukan pengamanan car free day di Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin, Kukuh mengatakan Satpol PP tak bisa sepenuhnya mengawasi aktivitas masyarakat di sepanjang jalan.

"Tidak semua kegiatan di car free day itu terdaftar. Ada yang spontan beraksi, tiba-tiba menyuarakan dukungan tertentu. Kita kan tidak tahu niatnya. Mana mungkin kita tahu niat orang sebanyak itu saat mereka berangkat dari rumah," ujar Kukuh.
Tujuh partai politik saat membentuk Koalisi Kekeluargaan untuk melawan calon Gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Koalisi Kekeluargaan dan Pendukung Ahok Sama-sama Goyah

"Dalam politik biasa digoyahkan."

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016