Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
- Fenomena penggunaan transportasi ojek berbasis aplikasi memang saat ini digandrungi oleh masyarakat. Akan tetapi, ada beberapa pengguna yang mengeluhkan beberapa sikap
driver
Go-Jek.
Salah satu pengguna Go-Jek yaitu Rina (23). Dia mengaku mengeluhkan ada
driver Go-Jek yang dirasa 'mengganggu' privasinya.
"Iya kadang ngerasa terganggu privasi kaya abis nganterin langsung ngehubungin lagi dengan bilang 'selamat pagi' atau 'selamat malam', ada juga yang bilang 'ih sombong enggak dibales', ngehubungin suka enggak kenal waktu, saya diemin saja," ujar Rina kepada VIVA.co.id, Selasa, 15 September 2015.
Bahkan, kata Rina, ada salah satu driver yang berbuat berlebihan dan membuatnya risih dan terganggu.
"Pernah pas nganterin dijalan bilang 'mbak mau makan dulu nggak', eh saya tolak secara sopan dia malah bilang 'jangan lupa makan mbak nanti sakit', kan itu sangat ganggu menurut saya," kata Rina.
Rina juga menjelaskan, ada driver yang membawa motornya dengan ugal-ugalan dan mengancam keselamatan penumpang.
"Pernah saya dari daerah Fatmawati ke rumah saya di Bekasi, itu keadaan macet kurang dari satu jam, bawanya ngebut, bawanya enggak lihat kanan kiri, terobos lampu merah sampai kaki saya nyangkut dikabel daerah Kalimalang, kan itu bahaya banget," jelas Rina.
Rina yang mengaku sebagai pelanggan Go-Jek sangat kecewa dengan oknum driver yang dirasa agak 'mengganggu' tersebut.
"Saya lumayan sering naik, jadi agak terganggu saja, kalau gini terus lama-lama bakal ditinggal transportasi ojek seperti itu," ungkapnya.
Dia pun berharap, supaya driver Go-Jek bekerja secara profesional.
"Saya minta driver bekerja profesional, jangan menghubungi customer di luar kebutuhan dan pekerjaan. Seharusnya tiap driver benar-benar ditraining dulu supaya taat SOP (Standar Operasional Prosedur) kepada palanggan," kata dia.
Baca Juga :
Transportasi Umum Berbasis Online Perlu Koperasi
Salah satu pengguna Go-Jek yaitu Rina (23). Dia mengaku mengeluhkan ada
"Iya kadang ngerasa terganggu privasi kaya abis nganterin langsung ngehubungin lagi dengan bilang 'selamat pagi' atau 'selamat malam', ada juga yang bilang 'ih sombong enggak dibales', ngehubungin suka enggak kenal waktu, saya diemin saja," ujar Rina kepada VIVA.co.id, Selasa, 15 September 2015.
Bahkan, kata Rina, ada salah satu driver yang berbuat berlebihan dan membuatnya risih dan terganggu.
"Pernah pas nganterin dijalan bilang 'mbak mau makan dulu nggak', eh saya tolak secara sopan dia malah bilang 'jangan lupa makan mbak nanti sakit', kan itu sangat ganggu menurut saya," kata Rina.
Rina juga menjelaskan, ada driver yang membawa motornya dengan ugal-ugalan dan mengancam keselamatan penumpang.
"Pernah saya dari daerah Fatmawati ke rumah saya di Bekasi, itu keadaan macet kurang dari satu jam, bawanya ngebut, bawanya enggak lihat kanan kiri, terobos lampu merah sampai kaki saya nyangkut dikabel daerah Kalimalang, kan itu bahaya banget," jelas Rina.
Rina yang mengaku sebagai pelanggan Go-Jek sangat kecewa dengan oknum driver yang dirasa agak 'mengganggu' tersebut.
"Saya lumayan sering naik, jadi agak terganggu saja, kalau gini terus lama-lama bakal ditinggal transportasi ojek seperti itu," ungkapnya.
Dia pun berharap, supaya driver Go-Jek bekerja secara profesional.
"Saya minta driver bekerja profesional, jangan menghubungi customer di luar kebutuhan dan pekerjaan. Seharusnya tiap driver benar-benar ditraining dulu supaya taat SOP (Standar Operasional Prosedur) kepada palanggan," kata dia.
Gojek Dapat Suntikan Dana Lagi Rp7 Triliun
Valuasi Gojek diklaim telah mencapai Rp17 triliun.
VIVA.co.id
4 Agustus 2016
Baca Juga :