- VIVAnews/Joseph Angkasa
VIVA.co.id - Kepala Sub Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan, Nasruddin, mengatakan, pihaknya masih meyelidiki lebih dalam lagi terkait kasus kematian A, salah satu siswa kelas II SD Negeri 07 Pagi Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan yang diduga dipukul teman sekelasnya berinisial R.
"Dalam kasus ini, kita akan telusuri dan kita akan jadikan evaluasi sejauh mana tanggung jawab sekolah terhadap kasus ini," kata Nasruddin di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Sabtu 19 September 2015.
Nasruddin mengatakan, akan memanggil kepala sekolah dan guru-guru yang berkaitan dengan kejadian tersebut untuk dimintai keterangan.
"Rencananya hari Senin nanti kepala sekolah, dan juga guru pendidik akan kita panggil untuk laporan BAP (berkas acara pemeriksaan),"ujar Nasruddin.
Menurut Nasruddin, jika terdapat bukti nyata adanya pelanggaran atau kelalaian dari guru yang menyebabkan tewasnya siswa tersebut, pihaknya akan memberikan sanksi yang setimpal.
"Jika terbukti nyata melanggar, sanksinya itu bisa berupa pencopotan jabatan bagi kepala sekolah. Untuk guru bisa dimutasikan, bisa tak mendapat TKD (tunjangan kinerja daerah) selama tiga bulan, bahkan bisa diberhentikan sebagai PNS," ucap Nasruddin menjelaskan.
Sedangkan untuk R, menurut Nasruddin, dipastikan proses kegiatan belajarnya akan tetap berjalan seperti biasa. "Akan kami jamin, untuk si anak R, proses belajarnya tidak akan mengalami hambatan,"ujarnya.
A tewas dalam perawatan medis di RS Fatmawati pada Jumat malam, 18 September 2015, setelah berkelahi dengan teman sekelasnya berinisial R.
Perkelahian keduanya berlangsung di dalam kelas tanpa sepengetahun wali kelas dan guru. Guru datang dan melerai perkelahian itu setelah A jatuh usai dipukul.
Dituduh Curi Pena, Siswa SD Tewas Dihajar Teman
Belakang kepalanya terkena pukulan sehingga membuat korban muntah.
