VIVA.co.id - Koordinator Koalisi Smoke Free Jakarta, Dollaris Riauaty Suhadi, mengatakan, tempat bermain anak di DKI Jakarta sampai saat ini tak aman dari asap rokok.
Menurutnya, kondisi ini sangat memprihatinkan karena wilayah bermain anak yang harusnya steril dari asap rokok, nyatanya hanya 24 persen saja tersedia di Jakarta.
Katanya, anak-anak jadi terancam kesehatannya karena menjadi perokok pasif akibat hal tersebut. "Tempat bermain anak di mal juga salah satu tempat yang sangat berbahaya karena tersebar asap rokok," kata Dollaris.
Berdasarkan penelitian Tobacco Atlas menunjukkan, kematian akibat rokok mencapai 217.400 jiwa. Sementara 25.000 di antaranya merupakan perokok pasif.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa asap rokok sangat berbahaya dikarenakan rokok mengandung 70 bahan kimia yang bersifat karsinogenik.
Pengurus Komite Nasional Pengendalian Tembakau, Hakim Sarimuda Pohan juga menaruh perhatian serius terhadap bahaya asap rokok untuk anak- anak.
Menurutnya, berdasarkan data yang dihimpun oleh Ikatan Dokter Indonesia, anak yang terpapar asap rokok secara rutin akan menderita sakit flu, pilek, batuk dan demam tiga pekan sekali.
"Mau berobat tiga pekan sekali?" kata dia.
Selain itu, tingginya tempat pendidikan dan kawasan bermain anak yang tidak bebas dari bahaya asap rokok, dikatakannya sebagai kondisi darurat.
"Ini jadi salah satu masalah anak di Indonesia," tambahnya lagi.
Maka dari itu, untuk meningkatkan kepatuhan, dia meminta pemerintah untuk tegas melaksanakan sanksi. Setidaknya perlu sanksi administratif seperti mempublikasikan tempat yang tercemar paparan asap rokok.
"Pemerintah mesti tegas, jangan setengah-setengah melaksanakan aturan," ucap dia.
Tujuh Bahan Berbahaya pada Rokok Selain Nikotin
Merokok dapat menyebabkan kematian.
