- Irwandi
VIVA.co.id - Perumahan Bukit Mas, Bintaro, Jakarta Selatan, menjadi terkenal karena tindakan warganya yang menembok tinggi salah satu rumah yang bersebelahan dengan kompleks mereka. Rumah yang ditembok warga kompleks adalah milik Deni Akung.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Wahyu Hadiningrat mengatakan, permasalahan penembokan rumah di kawasan tersebut adalah masalah internal di perumahan itu.
"Kami dari pihak kepolisian sudah mengundang dari Wali Kota, kantor bagian hukum, dari perumahan dan perangkat desa, RT, RW dan camat datang," ujar Wahyu di Mapolda Metro Jaya, Rabu, 4 November 2015.
Baca juga:
Menurut Wahyu, tindakan warga itu terkait masalah perizinan. Menurut keterangan warga sekitar, mereka melakukan itu karena memang rumah yang ada di belakang bukan bagian dari kompleks.
"Kalau bolong-bolong itu tembok, akhirnya keamanan dalam kompleks tidak terjamin. Bagi kami, terkait dengan itu silakan diselesaikan oleh warga. Karena tembok itu sudah diserahkan kepada warga di perumahan oleh pengembang. Perumahan kalau sudah jadi maka diserahkan warga temboknya," ujarnya berdalih.
Menanggapi adanya pihak Kepolisian yang ada saat penembokan tersebut, Wahyu mengungkapkan, polisi hanya memediasi kedua belah pihak dengan cara mengundang dari Pemda dan unsur terkait untuk menyelesaikan masalah itu.
"Sejauh tidak ada konflik fisik atau kerugian materi. Kita lakukan pengamanan supaya tidak ada konflik."
Baca juga:
Sebelumnya, Rumah mewah dua lantai milik Deni Akung di Jalan Cakra Negara Blok E No 7 RT 01/15, Kelurahan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan ditembok oleh warga kompleks Bukit Mas Bintaro. Hal itu dilakukan karena rumah itu sebenarnya berdiri di luar dari batas wilayah tanah kompleks, tapi akses masuknya melalui kompleks. Hal itu juga dilakukan untuk membedakan rumah tersebut bukan bagian dari kompleks Bukit Mas Bintaro.
(mus)
