Sumber :
- Facebook Prabowo Soenirman
VIVA.co.id
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mewacanakan agar upah minimum provinsi (UMP) daerah Jawa dan Bali diseragamkan. Namun, Wakil Ketua DPRD DKI Prabowo Soenirman menilai hal itu sulit diwujudkan. Sebab, daya beli masyarakat masing-masing daerah berbeda.
"Itulah problemnya daya beli masyarakat juga berbeda sehingga akan menyulitkan pengusaha," kata Prabowo saat dihubungi, Jumat 6 November 2015.
Baca Juga :
Ahok: UMP DKI Rp3,1 Juta, Buruh Hidup Layak
"Itulah problemnya daya beli masyarakat juga berbeda sehingga akan menyulitkan pengusaha," kata Prabowo saat dihubungi, Jumat 6 November 2015.
Selain itu, menurut Prabowo, penyeragaman upah akan memicu kenaikan barang pokok di seluruh daerah.
Namun, jika benar terwujud, Prabowo menilai wacana tersebut akan berdampak positif mengurangi urbanisasi serta menghilangkan kecemburuan antar buruh.
"(Jika terwujud) bagus juga, itu mengurangi urbanisasi dan menghilangkan kecemburuan antar buruh," ujarnya.
Seperti yang diketahui, Ahok mewacanakan agar upah minimum Jawa dan Bali diseragamkan. Hal ini bertujuan agar tidak menimbulkan kesenjangan antar daerah."Kita itu tinggal di satu pulau (wilayah)," ujar Ahok, membuka Musrenbang Regional Jawa-Bali di Balai Agung Balai Kota DKI.
Ahok mengatakan, saat ini kesenjangan terjadi sekali pun dua daerah berada dalam jarak yang tidak terlalu jauh. DKI Jakarta misalnya, ditetapkan memiliki UMP Rp3,1 juta pada 2016. Sementara Kabupaten Majalengka yang berada di Provinsi Jawa Barat memiliki upah Rp1,25 juta. "Kalau daerahnya lebih dekat, bisa ribut," ujar Ahok.
Halaman Selanjutnya
Selain itu, menurut Prabowo, penyeragaman upah akan memicu kenaikan barang pokok di seluruh daerah.