- VIVA.co.id / Rintan Puspitasari
VIVA.co.id - Kepala Bagian Pemasaran Hubungan Masyarakat (Humas) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Sulastin, menjelaskan, banyak warga yang mengaku keluarga korban kecelakaan maut di perlintasan Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat.
Diketahui, tersisa satu jenazah korban kecelakaan yang masih menghuni kamar mayat RSCM. Sulastin menjelaskan, banyak keluarga yang datang ke pihaknya dengan membawa ketua RT setempat.
"Tadi yang mengaku orang tua jenazah tersebut datang dengan pak RT mereka," kata Sulastin saat ditemui di ruangannya, Selasa, 8 Desember 2015.
Sulastin menjelaskan, beberapa orang yang datang tersebut juga datang dengan membawa Kartu Keluarga (KK). Namun, meski membawa KK, pihaknya meminta beberapa orang tersebut untuk terlebih dahulu ke Polsek Tambora.
"Seperti yang saya bilang, kami enggak bisa begitu saja percaya. Jadi, kami minta mereka ke Polsek Tambora. Karena, memang begitu kami kerja sama dengan kepolisian," ujar dia.
Dia mengatakan, seorang pria yang mengaku ayah dari jenazah tersebut bernama Kemisan. Dia berasal dari Tangerang, yang menduga bahwa jenazah yang belum teridentifikasi hingga kini di kamar jenazah RSCM adalah anak mereka yang bernama Andi.
"Kalau memang benar, mereka bisa segera membawanya pulang. Tetapi untuk memastikan, kami minta mereka ke Polsek Tambora dulu. Kalau benar, kemungkinan mereka akan kembali lagi ke sini (RSCM)," ucap dia.
Sebelumnya, kecelakaan metromini terjadi di perlintasan Angke, Jakarta Barat, Minggu 6 Desember 2015.
Metromini B80 menerobos perlintasan kereta hingga akhirnya tertabrak kereta Commuter Line yang sedang melintas. Dalam kecelakaan ini, 18 orang meninggal, termasuk sopir dan kondektur.
Pria Asal Tegal Tewas Terserempet KRL
Korban terserempet di bagian kepala.
