Sumber :
- Facebook Mirna Salihin
VIVA.co.id
- Kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27), wanita yang tewas usai meminum kopi di Olivier Cafe, Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat. 11 Januari 2016 saat ini masih belum terungkap.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian belum mau berkomentar mengenai apakah kasus Mirna merupakan tindak pidana atau tidak.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian belum mau berkomentar mengenai apakah kasus Mirna merupakan tindak pidana atau tidak.
Baca Juga :
Ungkap Kasus Mirna, Polda Metro Buka 'Hotline'
"Saya tidak mau komen soal itu, jangan sampai kita menggiring publik sebelum kita yakin betul nanti bahwa buktinya sudah
mantep
dan tidak berubah-ubah lagi, Saya tidak akan komen dulu sekali lagi kalau nanti sudah ada kita akan kasih tahu," ujar Tito kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya. Rabu 13 Januari 2016.
Mengenai apakah penyebab kematian Mirna, mantan Kapolda Papua itu mengatakan, pihaknya masih terus menunggu hasil laboratorium forensik.
"Ya sedang kita dalami, ini kita sedang mantapkan lagi antara penyidik dengan labfor. Kemudian kita akan mengambil
second opinion
dari ahli kimia lain sehingga kita yakin betul apakah ada unsur racun atau tidak, atau mungkin ada faktor yang lain, saya kira biarkan teman reserse bekerja dulu kalau sudah
bulet
dan
mantep
kita akan sampaikan kepada publik,' katanya.
Sebelumnya, Mirna tewas usai meminum es kopi Vietnam di Restoran Olivier , Grand Indonesia Mal, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu 6 Januari 2016 lalu.
Mirna datang ke resto tersebut bersama dengan dua rekannya, Hani dan Siska. Keduanya sempat meminta bantuan pelayan resto untuk membawa Mirna ke klinik terdekat yang berada di area mal tersebut.
Mirna kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, setelah mendapat pertolongan pertama di klinik mal. Namun, tidak lama tiba di RS Abdi Waluyo, Mirna dinyatakan meninggal dunia.
Halaman Selanjutnya
"Saya tidak mau komen soal itu, jangan sampai kita menggiring publik sebelum kita yakin betul nanti bahwa buktinya sudah
