Konstruksi Rumah di Tambora Rawan Terbakar

Sumber :
  • Fajar Ginanjar Mukti/VIVA.co.id

VIVA.co.id - Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Subejo menyalahkan bentuk konstruksi rumah-rumah warga di Tambora, Jakarta Barat, sebagai penyebab rawannya kawasan itu dilanda musibah kebakaran.

Proyek Dihentikan, Pekerja Hotel Swiss Bell Pulang Kampung

Subejo mengatakan, agar mudah melarikan diri dari rumah yang dilanda kebakaran, sebuah bangunan rumah minimal memiliki dua akses keluar yang mudah dijangkau. Akses itu bisa berupa pintu utama, dan pintu kedua atau jendela dengan ukuran lebar sehingga mudah dibuka saat kebakaran terjadi.

"Jadi sebuah rumah itu harus ada minimal dua bukaan. Ketika ada apa-apa, warga tidak stuck, bisa segera mengevakuasi diri," ujar Subejo di Balai Kota DKI, Selasa, 19 Januari 2016.

Dua Pekerja Tewas, Proyek Hotel Swiss Bell Dihentikan

Subejo melihat, banyak rumah di Tambora dirancang seadanya untuk menjadi tempat tinggal. Jarak antara rumah seringkali begitu sempit. Jendela lantai dua yang seharusnya bisa menjadi salah satu akses keluar saat terjadi kebakaran, tak jarang malah diberi teralis.

"Jadi saya kira perilaku warga juga perlu diperhatikan sebagai upaya pencegahan kebakaran," terangnya.

Usai Kebakaran, Gedung Proyek Swiss-Belhotel Dijaga Ketat

Subejo menampik Pemerintah Provinsi DKI kurang memberi perhatian terhadap kawasan Tambora yang kerap dilanda kebakaran. Menurutnya, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI sudah sering memberikan penyuluhan pada warga. Selain itu, beberapa kali melakukan upaya preventif, seperti menggelar simulasi bencana kebakaran.

Hanya saja kondisi fisik kawasan Tambora yang terlalu padat, ditambah instalasi listrik warga tidak sesuai standar atau kurang diberi perawatan, kerap memicu terjadinya kebakaran.

"Kalau masalah perilaku (yang berpotensi menimbulkan kebakaran), kita memang harus terus mengingatkan kepada warga," ungkap Subejo.

Sebelumnya diberitakan, musibah kebakaran melanda kawasan Tambora dini hari tadi. Tak kurang dari 20 rumah semi permanen terbakar. Akibatnya, satu keluarga yang terdiri dari empat orang, dan seorang warga lainnya tewas. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI sendiri menerjunkan 26 unit mobil pemadam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya