Psikiater: Sangat Mungkin Jessica Menyembunyikan Sesuatu

Sumber :
  • Herdi Muhardi
VIVA.co.id - Seorang dokter ahli penyakit jiwa atau psikiater, Hubertus Kasan Hidayat, mengamati perilaku tak lazim Jessica Kumala Wongso, tersangka pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Di antaranya, ekspresi Jessica yang tak selaras dengan kenyataan.
Saksi Ahli Akui Tak Ada Gerakan Jessica Memasukkan Sianida
 
Dokter Hubertus mencontohkan ketidakselarasan ekspresi Jessica dalam banyak kesempatan, terutama saat sesi wawancara pada sejumlah stasiun televisi, yang berusaha menunjukkan kesedihan tetapi kadang mengumbar senyum. Dia pun mengamati langsung ekspresi itu saat bertemu dan berbincang dengan Jessica selama tiga jam dalam suatu kesempatan.
Jessica Mengaku Iseng Rapikan Paper Bag Saat Menunggu Mirna
 
“Misalnya, sedih sambil tersenyum. Itu tidak umum. Itu jadi bias; tidak sinkron,” kata Dokter Hubertus dalam perbincangan dengan tvOne pada Senin pagi, 1 Februari 2015.
Jessica Sering Menoleh ke Meja 54 Sebelum Mirna Tewas
 
Umumnya, kata Hubertus, seseorang akan bersedih dan selaras dengan gerak tubuhnya jika ada orang dekat yang meninggal. Ekspresi Jessica tak seperti itu, padahal Wayan Mirna Salihin yang meninggal dunia adalah teman dekatnya.
 
Dia menolak menyimpulkan ketidakselarasan ekspresi Jessica itu sebagai penyimpangan kejiwaan atau dalam istilah awam disebut gangguan jiwa. Lagi pula, dia tak mengetahui persis keseharian Jessica: memang berperilaku seperti itu atau hanya setelah peristiwa kematian Mirna.
 
Hubertus hanya meyakini Jessica berupaya menyembunyikan sesuatu dari ketidakselarasan sikapnya itu. “Kita bisa menduga, dia (Jessica) sangat mungkin menyembunyikan sesuatu.” Dia berargumentasi bahwa perilaku semacam itu biasanya adalah hasil imajinasi pikiran yang kemudian terekspresikan dalam ucapan.
 
Dia mengaku tak sependapat dengan penilaian sebagian kalangan yang menyebut keterangan Jessica sering tidak konsisten, yang kemudian diasumsikan cenderung berbohong. “Sejauh ini saya melihat pernyataannya konsisten, terutama saat tampil di hadapan publik. Saya tidak tahu kalau kepada polisi.”
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya