- VIVA.co.id/Bayu Yanuar Nugraha
VIVA.co.id - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya melakukan koordinasi dengan polisi Australia guna menyelidiki kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27). Bahkan, Polda Metro Jaya akan mengirimkan penyidik ke Negeri Kangguru itu.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, kerja sama dengan polisi Australia dilatarbelakangi karena tersangka Jessica Kumala Wongso dan korban, Mirna, lama tinggal di Australia.
"Kami mengirim penyidik ke sana untuk interview, karena ada beberapa petunjuk yang dikembangkan. Tambahan saksi juga diperlukan di sana, tentunya harus secara pro justisia dan sasarannya jelas sekarang sedang dianalisis," kata Krishna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu, 10 Februari 2016.
Krishna mengemukakan, pemeriksaan seorang saksi di luar negeri ada prosedurnya. "Harus ada dukungan dari kantor. Kalau di Canberra di kantor kedutaan, kalau di Sidney di Konjen (Konsulat Jenderal)," ujar Krishna.
Ketika ditanya siapa yang akan diwawancarai dan akan dimintai keterangan di Australia, Krishna enggan berkomentar.
Krishna pun belum memastikan kapan penyidik akan berangkat ke Australia. Menurutnya, semua butuh proses. "Belum, kan butuh surat izin, surat perintah, pesan tiket, dan lainnya," kata Krishna.
Jika penyidik ke Australia, kata Krishna, akan dapat gambaran yang jelas. "Kalau AFP (Australian Federal Police) yang datang, datangnya surat. Kalau kami (yang ke sana), kami observasi biar dapat gambarannya," kata Krishna.
Dia menjelaskan, prosedur kerja sama antara polisi Indonesia dan polisi Australia harus secara formal.
"Ini kan kerja sama formalnya ada. Prosedurnya gini, kami bersurat, mereka menjawab surat. Jawaban surat mereka dilayangkan melalui persetujuan Kementerian Kehakiman, kalau tidak salah," kata Krishna. (ase)
Saksi Ahli Akui Tak Ada Gerakan Jessica Memasukkan Sianida
Hanya ada gerakan tangan saat membuka tas.
