Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id - Hanya karena dituduh mencuri sepatu, seorang remaja di Depok, Jawa Barat, babak belur dikeroyok sejumlah pemuda. Korban juga ditelanjangi dan hanya disisakan celana dalam.
Remaja bernama RAP (17 tahun) itu menjadi bulan-bulanan para pelaku. Ia juga mengalami pendarahan di bagian kepala karena dipukul hingga tersungkur ke batu. Setelah puas menganiaya, para pelaku kemudian memulangkan RAP ke orang tuanya dalam keadaan penuh luka.
Kepala Polsek Cimanggis, Komisaris Polisi Arlon Sitinjak, menjelaskan bahwa kejadian itu bermula ketika sepatu milik seorang pengunjung hilang di Warnet Hengs di kawasan Cimanggis.
Para pelaku curiga dengan RAP karena ia sering main di warnet itu dan sering tidur di sana. Mereka meyakini RAP pencurinya. Setelah mendapat kabar, para pelaku kemudian menjemputnya dari rumah. RAP dibawa ke Pasar Koja Cisalak. Di sanalah dia dianiaya.
Baca Juga :
Lagi, Koper Penumpang Pesawat Dibobol
Sekelompok pemuda itu kemudian menggelandang RAP ke dekat kali. Mereka menelanjangi RAP hingga tersisa celana dalam. Pelaku juga sempat mencukur rambut korban.
"Yang bersangkutan disiksa karena dipaksa mengaku mencuri. Terdapat cukup banyak luka memar di wajah dan tubuhnya karena dikeroyok. Sempat ditelanjangi juga," kata Arlon Sitinjak pada Senin, 15 Februari 2016.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan segera meringkus empat pelaku penganiayaan. Para pelaku adalah EH (20 tahun), AH (23 tahun), AN (21 tahun), dan MF (22 tahun). Masih ada sembilan tersangka lain dalam penganiayaan itu dan mereka masih diburu.
"Adapun motifnya versi para tersangka bahwa perbuatan itu dilakukan karena korban mencuri sepatu Fajar, yang sudah dua kali kehilangan sepatu di Warnet Hengs. Korban sering main game online dan sering tidur di warnet itu,” kata Arlon.
Namun korban tidak mengakui mencuri sepatu. Kasusnya masih diselidiki polisi karena tidak ada saksi untuk tuduhan pencurian itu.
Halaman Selanjutnya
"Adapun motifnya versi para tersangka bahwa perbuatan itu dilakukan karena korban mencuri sepatu Fajar, yang sudah dua kali kehilangan sepatu di Warnet Hengs. Korban sering main game online dan sering tidur di warnet itu,” kata Arlon.
