Bunyikan Klakson Depan Demonstran, Ojek Online Dilempar Batu

Demo sopir taksi Menolak Uber dan Grab
Sumber :
  • Agus Tri Haryanto/Viva.co.id

VIVA.co.id - Ribuan sopir taksi berdemontrasi menuntut penertiban layanan transportasi berbasis online seperti Grab dan Uber, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa 22 Februari 2016.

Kemenhub Tegaskan Status Transportasi Online Via Permen

Demontrasi tersebut merupakan aksi lanjutan usai mereka menggelar aksi serupa di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan depan DPR.

Pantauan VIVA.co.id,  pada saat sopir taksi melakukan aksi unjuk rasa di Istana Merdeka, tiba-tiba sejumlah rombongan pengemudi ojek online melewati mereka seraya menyembunyikan klakson. Hal tersebut langsung dibalas sopir taksi dengan melempar tanah liat berbatu.

Pengamanan di sekitar Istana telah diperketat. Tampak dua unit water canon, pagar berduri dan ratusan anggota kepolisian dari Polda Metro Jaya telah berjaga mengelilingi ruas jalan di depan Istana.

Bahkan Kapolda Metro Jaya yang baru Irjen Polisi Moechgiyarto didampingi Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi M Iqbal terlihat mendatangi lokasi unjuk rasa di Istana Merdeka.

Sebelumnya, para sopir taksi pelat kuning itu tampak mendengarkan laporan perwakilan yang menemui Menteri Kominfo Rudiantara. Kepada rekan-rekannya, Humas Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) Suharto menyampaikan rasa kecewa lantaran Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku tidak bisa menutup Grab dan Uber.

Sopir Taksi Konvensional Minta Polisi Tutup Uber
Aplikasi transportasi online Uber.

Giliran Spanyol Tuding Uber Bersaing Tidak Sehat

Transportasi berbasis aplikasi itu tawarkan ongkos 'tarif bawah'.

img_title
VIVA.co.id
24 Juli 2017