Mendikbud Bangga Petugas Ragunan Ikut UN Paket C

Mendikbud Anies Baswedan berdialog dengan peserta UN kesetaraan
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) kesetaraan paket C, di Yayasan Al Muhajirin, Pancoran Mas, Depok Jawa Barat, Kamis 7 April 2016. 

Simak, Ini Jadwal Pelaksanaan UN 2020

Anies terharu melihat sejumlah peserta yang usianya tak lagi muda, namun tetap semangat. Menurut dia, semangat belajar mereka bisa menjadi contoh bahwa pendidikan tak memandang usia.

"Ini sangat menarik, bisa jadi contoh buat kita. Bapak ini anak-anaknya sudah pada kerja dan kuliah, padahal dia tinggal duduk manis saja. Tapi kan beda, semangatnya patut kita contoh," ujar Anies usai berdialog dengan peserta UN kesetaraan.

Sandiaga: Selamat Ibu Susi Lulus Paket C

Anies melihat hampir semua peserta yang mengikuti ujian kesetaraan ingin meningkatkan karier dan kesejahteraan. Namun tak sedikit, peserta yang mengikuti UN kesetaraan ini, ingin mengimbangi pendidikan anak mereka yang sudah kuliah.

"Ada dukungan dari keluarga," tuturnya didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila. 

Lulus Ujian Nasional, Menteri Susi Raih Ijazah Paket C

Anies menilai, pendidikan formal atau kesetaraan memang diperlukan. Untuk itu, dia pun berpesan pada perusahaan agar memberikan kemudahan pada karyawannya ingin mengikuti ujian kesetaraan. Sebab, dia mendengar banyak kantor maupun perusahaan yang mempersulit karyawannya untuk mengikuti UN kesetaraan.  

"Seharusnya didukung, kan cuma beberapa jam tidak berhari-hari," ujar Anies.

Sementara itu, Nurdin Nurdiansyah (51), pegawai Taman Margasatwa Ragunan yang menjadi salah satu peserta UN kesetaraan, mengaku sengaja ikut ujian dengan harapan bisa mengubah nasibnya. PNS Pemprov DKI yang bertugas memberikan makan satwa ini punya mimpi, ijazah paket C bisa dia gunakan untuk meningkatkan golongan kepegawaiannya.

"Harapannya begitu, dulu bapak sempat sekolah tapi putus tengah jalan karena biaya," ucap Nurdin.
 
Nurdin mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk menghadapi UN kesetaraan ini. "Paling kendalanya di ingatan saja. Maklum deh," ujarnya sambil tersenyum.

Dinas Pendidikan Kota Depok mencatat, ada 2.810 peserta UN kesetaraan paket C di kota ini. Mereka tersebar di sembilan titik lokasi ujian. Kadisdik Depok, Herry Pansila, mengatakan, angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

"Tahun 2015 peserta paket C ada sekitar 2.185 orang. Tahun ini meningkat cukup tinggi. Itu artinya sosialisasi kami (Disdik) berjalan. Dan masyarakat sekarang sudah sadar betul pentingnya ijazah. Sudah tidak peduli lagi dengan gengsi. Kami sangat bersyukur tentunya," tutur Herry.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya