- VIVA.co.id/ Al Amin
VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengaku sempat menghubungi Rustam Effendi, yang memutuskan mundur sebagai Wali Kota Jakarta Utara. Djarot ingin mendengar langsung alasan Rustam mundur dari jabatannya.
Namun, tidak hanya dengan sosok Rustam, Djarot mengaku dekat dengan semua pejabat di Pemprov DKI Jakarta. Bahkan, Djarot mengaku dekat dan sering berkomunikasi dengan satuan kerja perangkat desa (SKPD) hingga ke tingkat kecamatan.
"Jadi, habis ketemu pak gubernur, dia nyari saya ke ruangan, tetapi saya sudah keluar. Saya dapat informasi dari ajudan bahwa dia (Rustam) nyari saya. Lalu, saya telepon dia, dia mau pamitan. Kalau dekat, kita semua dekat lah,” ujar Djarot di Balaikota, Jakarta, Rabu 27 April 2016.
Menurut Djarot, komunikasi yang baik antara bawahan dan atasan diperlukan untuk menjalankan roda pemerintahan. "Kita komunikasi dengan siapa pun oke. Kita kan keluarga besar, jadi pasti dong kalau ada persoalan menyangkut bidang tugas. Tak hanya wali kota, camat juga, SKPD," katanya.
Sebelumnya, Djarot memang sempat memuji Rustam yang disebut mempunyai sifat gentlemen, karena terbuka menerima kritikan. Selama menjadi wali kota, Rustam juga diakui telah bekerja keras, meskipun masih terdapat beberapa kekurangan yang dianggap masih wajar.
Rustam yang menjadi Wali Kota Jakarta Utara sejak 2 Januari 2015, telah secara resmi menyampaikan surat pengunduran diri, Selasa, 26 April 2016.
Keputusan itu diambil, setelah pada Jumat 22 April 2016, dalam rapat penanganan banjir di Jakarta Smart City Lounge, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok menuduh Rustam bersekongkol dengan salah satu bakal calon gubernur DKI, Yusril Ihza Mahendra. (asp)
Sekda Ungkap Detik-detik Terakhir Wali Kota Rustam Mundur
Rustam mundur usai dituduh Ahok bersekongkol dengan Yusril.
