Soal Cara Memimpin, Wagub Djarot Sindir Ahok

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Al Amin

VIVA.co.id – Meski tak menyebut langsung nama Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, namun lontaran Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, tampaknya menyindir sang gubernur yang saat ini tengah ‘bermasalah’ dengan salah satu bawahannya.

Alasan Djarot Tak Dampingi Ahok di Pilgub DKI

Di hadapan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) saat memberikan kuliah umum, Wagub Djarot mengungkapkan lima sikap kepemimpinan yang perlu dimiliki oleh para pemimpin.

Menurutnya, sikap kepemimpinan pertama yang harus dimiliki yaitu turun ke bawah untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Sehingga dapat meyakinkan mereka untuk melakukan sesuai kebijakan pemerintah dengan sukarela.

Sekda Ungkap Detik-detik Terakhir Wali Kota Rustam Mundur

"Berkomunikasi merupakan seni kepemimpinan. Di sinilah terlihat bagaimana seorang pemimpin dapat mengendalikan emosinya saat berkomunikasi dan berkomunikasi dengan orang-orang yang dipimpinnya," ujar Djarot, di Gedung Uhamka, Jakarta, Kamis 28 April 2016.

Sikap kedua, lanjut Djarot, yaitu seorang pemimpin harus tegas tetapi tidak harus dengan suara keras. Sikap tegas merupakan suatu sikap yang mampu memutuskan suatu kebijakan dengan bijaksana.

Ahok: Pejabat Mau Mundur seperti Rustam, Saya Tunggu Senin

Sedangkan sikap ketiga yaitu tidak mempermalukan bawahan di depan orang banyak atau di depan publik. "Saya punya budaya jangan mempermalukan orang di depan orang banyak. Itu bukan budaya kita. Mungkin di depan orang dia bilang iya, iya. Tapi di dalam hati mungkin saja dia bisa tertekan. Saya juga kalau dihajar di depan umum, saya juga marah dong," ujarnya menambahkan.

Sementara sikap keempat, lanjutnya, seorang pemimpin harus mampu mengayomi bawahan. Ketika anak buahnya melakukan kesalahan, maka pemimpin itu bisa mampu berbicara dari hati ke hati sehingga anak buahnya mau berubah.

Sedangkan yang terakhir, yaitu seorang pemimpin harus mampu mengendalikan emosinya. "Dengan begitu dia bisa membangkitkan semangat, memberikan motivasi dan memberikan teladan baik tidak hanya bagi orang-orang yang dipimpinnya, tetapi juga dapat menguatkan masyarakatnya.”

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya