Ahok Siapkan Rekening Bank untuk Tampung Dukungan Warga

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, berencana meminta sumbangan kepada Teman Ahok, sebutan jaringan relawan pendukungnya, demi keperluan dia untuk maju Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Ahok, sapaan Basuki, akan membuka rekening bank khusus untuk menampung dana itu.

Ahok Pagi ini Puasa Ngomong, Agus Yudhoyono Tegang

"Nanti sumbangan ke saya kalau sudah resmi dikukuhkan menjadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Kalau sudah diresmikan Komisi Pemilihan Umum (KPU), itu baru kita buka rekening bank," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat 22 Juli 2016.

Jika telah mempunyai rekening, kata Ahok, KPU dapat mengaudit dana yang masuk. Sumbangan oleh perorangan dan instansi memang diperbolehkan kepada salah satu pasangan calon, meskipun besarannya diatur KPU.

Bakal Calon Gubernur Jakarta Tes Kesehatan di RS Mintohardjo

"Sudah ada Undang-undang, boleh sumbangan. Yang jadi masalah tuh, ada yang mau nyumbang  apa enggak?," kata dia.

Sebelumnya, Ahok memang berencana meminta sumbangan Rp10 ribu rupiah per orang kepada Teman Ahok.

Rizal Ramli Dinilai PAN Tak Cukup Kuat untuk Pilkada Jakarta

"Aku mau minta Teman Ahok nyumbang. Satu juta orang kalau menyumbang Rp10 ribu dapat Rp10 miliar," ujar Ahok beberapa waktu lalu.

Secara pribadi, Ahok mengaku bukan orang kaya yang bisa membiayai sendiri keperluan pencalonan ke Pilkada. Untuk itu, dia akan menggerakkan jaringan Teman Ahok, termasuk untuk menjadi saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Itu (teman Ahok) kan udah jadi tim sukses. Siapa yang mau jadi saksi di TPS tanpa dikasih uang transpor dan uang makan? Yang butuh uang makan, nanti dikirimin makan karena tidak sempat beli makanan, ada berapa orang? Butuh uang transportasi ke TPS berapa orang? Kan dari situ udah lumayan gratis," kata dia.

Selain itu, lanjutnya, Teman Ahok juga akan memiliki strategi pengumpulan dana seperti menjual tiket sarapan pagi bersamanya.

"Nanti dijual satu kursi berapa, kan lumayan. Ya boleh kan makan mie enak," lanjut dia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya