Sejumlah Kader Tuntut Golkar Cabut Dukungan untuk Ahok

Sejumlah kader yang mengatasnamakan Generasi Muda Partai Golkar menggelar konferensi pers Sudirman Central Business District, Jakarta Selatan, pada Rabu, 16 November 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Shalli Syartiqa

VIVA.co.id - Sejumlah kader yang mengatasnamakan Generasi Muda Partai Golkar menyatakan, menarik dukungan untuk Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, calon gubernur petahana DKI Jakarta.

Arah Politik Pilkada 2024, Partai Demokrat Beberkan 7 Kriteria Cagub Jakarta

Keputusan menarik dukungan itu, menyusul penetapan status tersangka kasus penistaan agama untuk Ahok oleh Badan Reserse Kriminal Polri pada hari ini, Rabu 16 November 2016.

Ahmad Doli Kurnia, yang mewakili Generasi Muda Partai Golkar, meminta pimpinan pusat partainya mencabut dukungan terhadap Ahok. Jika Partai Golkar terus mendukung Ahok, katanya, akan merugikan partai itu dalam jangka panjang.

Digadang Maju Pilgub DKI, Sandiaga Uno: Tugas Resmi Belum, Kita Pertimbangkan secara Serius

Ia mengaku segera melayangkan surat permohonan pencabutan dukungan terhadap Ahok. Namun, dia akan lebih dulu menemui para petinggi partai, di antaranya, Dewan Pembina dan tokoh senior. Dia akan meminta saran untuk permohonan pencabutan dukungan itu. 

"Kami akan layangkan surat ke DPP (Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar) secepatnya pekan ini," kata Ahmad dalam konferensi pers di Midtown, SCBD (Sudirman Central Business District), Jakarta Selatan.

PKB Niat Usung Ida Fauziyah di Pilkada DKI, tapi Masih Butuh 10 Kursi Parpol

Pencabutan dukungan terhadap Ahok itu sesuai masukan dari Dewan Pembina Partai Golkar beberapa waktu lalu. Saran itu penting, karena banyak potensi kerugian yang dialami Partai Golkar.

Sosok Ahok dianggap sebagai beban politik Partai Golkar, karena kasus yang menyeretnya. Setelah kasus penistaan agama itu mencuat, suara para pendukung Partai Golkar pun menjadi terpecah.

"Para pendukung mempertanyakan, apakah Golkar saat ini sudah menjadi partai yang mendukung penista agama. Mayoritas pendukung Golkar adalah umat Islam. Kami minta DPP mempertimbangkan saran pencabutan dukungan ini," ujarnya. (asp)

Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilgub DKI Jakarta, Stafsus Buka Suara

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati diisukan menjadi incaran PDIP untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024