Djarot: Jadi Pemimpin Tak Bisa Karbitan

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta petahana, Djarot Saiful Hidayat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Ade Alfath.

VIVA.co.id - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengisi aktivitas kampanye dengan blusukan di wilayah Ciracas, Jakarta Timur, Senin, 16 Januari 2016. Di hadapan ratusan warga dan relawan, Djarot mengatakan ada tiga hal penting yang menjadi dasar untuk memilih pemimpin Ibu Kota.

Digadang Maju Pilgub DKI, Sandiaga Uno: Tugas Resmi Belum, Kita Pertimbangkan secara Serius

Pertama, niat dari sosok yang mencalonkan diri menjadi pemimpin. Apakah dia mencalonkan diri untuk jadi pejabat, atau pelayan masyarakat.

"Apa mau harta benda, istri banyak, rumah bertebaran ke mana-mana, atau apa untuk status, ini lho pejabat, dilayani. Pejabat itu melayani. Jadi niatannya itu apa," kata Djarot saat menghadiri Deklarasi Dukungan, Solidaritas Merah Putih (Solmet) Kecamatan Ciracas.

PKB Niat Usung Ida Fauziyah di Pilkada DKI, tapi Masih Butuh 10 Kursi Parpol

Kedua, Djarot menyatakan bahwa seorang pemimpin harus profesional. Dalam arti sosok tersebut punya track record atau rekam jejak dan pengalaman.

"Jadi pemimpin itu tidak bisa ujuk-ujuk. Harus ada proses dari bawah. Melewati ujian. Tidak karbitan," katanya.

Anies Tunggu Istikharah dari Cak Imin untuk Maju Pilkada DKI 2024

Ketiga, seorang pemimpin juga harus bersih dan mempunyai komitmen pemberantasan korupsi. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, dia yakin bahwa nantinya Ibu Kota Jakarta akan semakin baik dan maju. (ase)

Ilustrasi logo parpol peserta Pemilu 2024.

Arah Politik Pilkada 2024, Partai Demokrat Beberkan 7 Kriteria Cagub Jakarta

Demokrat siap mencari partner koalisi yang cocok di Pilkada Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024