Tim Ahok Klarifikasi soal Aksi Bagi-bagi Sembako

Tumpukan sembako milik tim sukses Ahok-Djarot yang akan dibagikan ke warga di kawasan Jakarta Timur, Jumat (14/4/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Facebook

VIVA.co.id – Tim sukses Basuki Tjahja Purnama - Djarot Syaiful Hidayat mengklarifikasi kabar aksi bagi-bagi sembako di Jakarta Timur, yang tengah ramai dibicarakan warganet di media sosial.

Menurut Sekretaris Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat (Basuki-Djarot), TB Ace Hasan Syadzily, pihaknya membantah telah melakukan bagi-bagi sembako. "Oleh karena itu, jika ada pihak-pihak yang melakukan pembagian sembako, itu di luar tanggung jawab tim pemenangan secara resmi," kata Ace, dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Sabtu 15 April 2017.

Menurut Ace, pemeriksaan oleh Bawaslu terhadap pihak yang diduga membagikan sembako murah tidak serta-merta bisa dituduhkan kepada tim pemenangan Basuki-Djarot. Dia menegaskan bahwa Basuki-Djarot dalam kampanyenya selalu mengandalkan program kerja nyata yang selama ini sudah dikerjakan oleh inkumben itu. "Kalau kemudian di lapangan ada yang melakukan itu, kami tegaskan itu di luar tanggung jawab dari tim pemenangan Basuki-Djarot," tegasnya.

Untuk menghindari itu, ia meminta para pendukung Ahok-Djarot agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang di luar ketentuan. "Kita cukup menunjukkan bagaimana kinerja Basuki-Djarot dalam kepemimpinannya, bagaimana komitmen mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bagaimana kerja-kerja nyata menjadikan Jakarta yang lebih nyaman, aman, serta maju," jelas dia.

Bawaslu: Sudah Diperiksa

Sebelumnya, Bawaslu DKI Jakarta memastikan aksi bagi-bagi kebutuhan bahan pokok murah atau sembako yang digelar oleh tim sukses pasangan Ahok-Djarot melanggar ketentuan Pilkada. Ini berdasarkan pemeriksaan Bawaslu DKI Jakarta di sejumlah lokasi di Jakarta Timur pada Jumat 14 April 2017, yang dilaporkan menerima pembagian sembako dari tim sukses pasangan Ahok-Djarot.

Ketua Bawaslu DKI Jakarta, Mimah Susanti, saat dihubungi menyebutkan, laporan pembagian sembako itu sudah diperiksa dan telah diminta untuk dihentikan. "Namun panitia menolaknya dan terus melakukan pembagian sembako," kata Mimah, Sabtu 15 April 2017. "Akhirnya, karena terus berlangsung kami tidak bisa menghentikan. Jadi, kami hanya mencatat sebagai sebuah pelanggaran."

Sebelumnya di jejaring sosial memang beredar sejumlah gambar yang menampilkan sejumlah orang berpakaian khas tim sukses Ahok-Djarot terlihat membawa sejumlah bantuan berupa sembako. Sejumlah orang dengan kemeja kotak-kotak ini membagikan bantuan berupa sembako murah kepada warga di Kampung Sumur Klender, Jakarta Timur.

Jokowi Beri Modal Tambahan Pedagang di Pasar Purwodadi

Dalam pembagian ini, warga diminta menebus bantuan sembako dengan harga yang sangat murah. Untuk paket yang dinamai Basuki, warga cukup menebus Rp15 ribu untuk dapat menerima beras dua liter, minyak goreng satu liter dan mie instan tiga bungkus. Sementara untuk paket Djarot, dihargai Rp5.000, dengan bahan pokok yang diterima adalah beras dua liter.

Menurut Mimah, pola pembagian sembako berharga murah itu bisa menjadi modus baru calon kepala daerah untuk meraup simpati. "Salah satu modus politik uang dan bisa melanggar pasal 187a Undang-undang Pemilu," kata Mimah. (one)

Airlangga Datangi Pasar, Cek Harga Sembako yang Melejit
Warga berebut paket sembako dari Presiden Jokowi.

Warga Jatuh Bangun Berebut Sembako Bantuan dari Presiden Jokowi

Puluhan warga saling berebutan untuk mendapatkan paket sembako bantuan dari Presiden Jokowi. itu dibagikan kepada warga saat kunjungan kerja Presiden Jokowi di UNS.

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2022